Pengasuh yang responsif dan penuh kasih sayang berperan dalam menciptakan attachment yang aman bagi anak, sementara pengasuh yang tidak konsisten atau tidak responsif dapat menyebabkan attachment yang tidak aman terhadap anak tersebut.
 4. Keterikatan Pada Usia Dini
      Attachment atau ketertarikan terbentuk dalam beberapa bulan pertama kehidupan dan membentuk dasar hubungan interpersonal anak di masa depan.
Mary Ainsworth
      Mary Ainsworth, adalah seorang psikolog asal Amerika. Ia lahir pada 1 Desember 1913 di Glendale, Ohio, AS. Ainsworth wafat pada 21 Maret 1999 charlottesville, Virginia, AS. Ia yang bekerja bersama dengan John Bowlby, dalam memperluas teori attachment (ketertarikan) dengan melakukan penelitian eksperimen yang terkenal, yaitu "Strange Situation Procedure" (Prosedur Situasi Aneh), yang dirancang untuk mengamati reaksi bayi terhadap situasi pemisahan dan pertemuan dengan pengasuh mereka. Pada penelitiannya ini, memberikan wawasan penting tentang berbagai jenis attachment yang terbentuk antara anak dan pengasuhnya.
      Ainsworth mengidentifikasi tiga pola utama attachment yang muncul berdasarkan respons anak terhadap pemisahan dan pertemuan dengan pengasuh, yaitu :
 1. Attachment Aman (Secure Attachment)
     Anak yang memiliki attachment aman akan merasa aman untuk menjelajahi lingkungan mereka selama pengasuh mereka hadir. Mereka akan menunjukkan kecemasan saat pengasuh pergi, tetapi mereka akan cepat merasa tenang ketika pengasuh kembali. Anak-anak ini biasanya memiliki pengasuh yang responsif, perhatian, dan dapat diandalkan. Mereka cenderung memiliki hubungan sosial yang sehat dan merasa nyaman saat berinteraksi dengan orang lain.
 2. Attachment Tidak Aman-Avoidant (Avoidant Attachment)
      Anak dengan attachment ini, menunjukkan sedikit kecemasan saat pengasuh pergi dan cenderung menghindari pengasuh ketika kembali. Mereka tidak banyak mencari kenyamanan dari pengasuh mereka dan tampaknya lebih mandiri. Attachment ini biasanya berkembang ketika pengasuh anak sering tidak responsif atau terlalu sibuk untuk memenuhi kebutuhan emosional anak, sehingga anak belajar untuk mengatasi perasaan mereka sendiri.
 3. Attachment Tidak Aman-Anxious (Ambivalent/Resistant Attachment)