Anak dengan attachment ini, menunjukkan kecemasan yang besar ketika pengasuh pergi dan kesulitan untuk merasa tenang bahkan ketika pengasuh kembali. Mereka akan bertindak marah atau cemas terhadap pengasuh mereka, dan sulit untuk menjelajahi lingkungan mereka. Hal ini biasanya terjadi jika pengasuh tidak konsisten dalam merespons kebutuhan anak, yang membuat anak merasa bingung tentang apakah mereka dapat mengandalkan pengasuh mereka.
      Adapun Disorganized Attachment, yang sering dikaitkan dengan kondisi di mana pengasuh itu sendiri mungkin tidak dapat memberikan perlindungan atau perhatian yang stabil karena masalah psikologis atau pengabaian.
      Pengaruh Attachment terhadap Perkembangan Anak. Pada teori attachment ini, menunjukkan bahwa kualitas hubungan awal dengan pengasuh dapat memengaruhi banyak aspek kehidupan seorang anak yaitu, sebagai berikut :
 1. Kepercayaan diri
     Anak yang memiliki attachment aman cenderung memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi karena mereka merasa aman dan dicintai.
 2. Kemampuan sosial
     Anak-anak dengan attachment aman lebih mampu membentuk hubungan sosial yang sehat dan memiliki keterampilan dalam mengelola konflik.
 3. Pengaturan emosi
      Anak-anak dengan attachment yang aman lebih baik dalam mengatur emosi mereka dan menghadapi stres.
 4. Pola hubungan di masa depan
      Attachment yang dibentuk pada masa kanak-kanak sering kali memengaruhi cara anak berhubungan dengan orang lain di kemudian hari, baik dalam hubungan persahabatan, keluarga, maupun hubungan romantis.