Mohon tunggu...
Riska Valentina
Riska Valentina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah seorang mahasiswa Sosiologi yang sedang menempuh tugas akhir.

Saya adalah seorang mahasiswa Sosiologi yang gemar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Di Balik Lezatnya Petis Situbondo

26 Desember 2022   12:15 Diperbarui: 26 Desember 2022   13:46 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

E. Hambatan / kerugian dalam menjalankan usaha

Dalam menjalankan usaha pembuatan petis ikan ini, jarang sekali terdapat hambatan dalam menjalankannya, akan tetapi perlunya sebuah ketelatenan khusus dalam konsisten mempertahankan cita rasa petis ini. Kualitas rasa petis Situbondo menjadi salah satu hal yang dapat dikatakan sebagai penyelamat dalam usaha ini, bahkan banyak dari customer pengusaha petis lain berpindah ke petis khas Situbondo ini. Berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadi sebuah hambatan dalam proses pembuatan petis ini.

Persedian bahan yang terbatas di saat-saat tertentu

Menurunnya omset karna imbas dari keterbatasa bahan, sedangkan harga tidak pernah naik

Sistem gaji karyawan yang tidak kondisional (karna hubungan kerabat/keluarga)

F. Cara mengatasi

Dalam mengatasi persoalan yang umum terjadi pada pengusaha petis ini, yakni dengan tetap menjaga kualitas rasa seperti yang disinggung sebelumnya, bahwa menjaga kualitas rasa jauh lebih penting dibandingkan dengan mengejar harga. Mereka lebih memilih hal tersebut karna demi menjaga kepercayaan customer dalam membeli produk petis ini. Kemudian dengan ketersedian bahan yang terkadang juga terbatas akibat dari beberapa faktor yang terjadi, yakni dengan tetap lihai dalam memperkirakan seberapa banyak bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan petis ini, melihat dari pembuatannya tergantung dari pemesanan yang dilakukan oleh customer. Untuk persoalan sistem gaji karyawan, mereka tetap mengikuti kemauan para karyawan karna melihat dari hubungan kekeluargaan yang masih terjalin antara pemilik usaha dengan para karyawan, sehingga melihat hal tersebut bukan dinilai sebagai persoalan yang serius, karna adanya rasa saling mengerti satu sama lain. 

..

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun