Guru dapat memberi tugas yang mengharuskan siswa untuk membuat konten berbasis media sosial menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Misalnya, membuat postingan tentang pengalaman belajar atau kegiatan sekolah dengan menyertakan caption dalam bahasa Indonesia.
4. Kampanye Sosial untuk Penggunaan Bahasa yang Positif
Sekolah dapat meluncurkan kampanye di media sosial dengan tagar tertentu yang mengajak anak-anak untuk berbicara atau menulis dengan bahasa yang santun dan benar. Kampanye ini bisa mencakup tantangan (challenge) dalam membuat konten bahasa Indonesia yang kreatif.
5. Pemantauan dan Pengawasan
Orang tua dan guru perlu terlibat dalam mengawasi penggunaan media sosial anak-anak. Ini bisa melibatkan diskusi mengenai apa yang mereka posting, bagaimana cara berbicara di media sosial, dan dampaknya terhadap citra diri serta orang lain.
6. Pengenalan kepada Etika Digital
Penting untuk mengajarkan etika berkomunikasi di dunia maya. Anak-anak harus diberitahu bahwa meskipun di media sosial mereka bebas berbicara, tetap harus menjaga sopan santun, tidak menggunakan bahasa kasar, dan menghindari ujaran kebencian.
Melalui implementasi ini, anak-anak dapat menggunakan media sosial secara bijak, memperkaya kosa kata bahasa Indonesia, dan terhindar dari dampak negatif penggunaan bahasa yang tidak tepat.
Sekian dari artikel yang bisa saya berikan.Â
Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H