Media sosial juga telah mempengaruhi evolusi bahasa Indonesia itu sendiri, baik dalam hal pemakaian kata baru maupun perubahan makna kata. Misalnya, kata "viral" yang sebelumnya merujuk pada hal medis kini lebih sering digunakan untuk merujuk pada konten yang sangat populer di internet.
Kesimpulan
Penggunaan bahasa Indonesia di media sosial memang tidak selalu mengikuti kaidah baku, namun lebih cenderung mengikuti kebutuhan praktis dan situasional. Hal ini mencerminkan dinamika bahasa yang terus berkembang seiring dengan perubahan teknologi dan budaya digital. Namun, di sisi lain, penting bagi pengguna untuk tetap menjaga kualitas komunikasi, terutama dalam konteks yang lebih formal atau profesional.
Lalu bagaimana kita bisa mengatasi penggunaan bahasa di media sosial terhadap anak SD yang memang hampir 90% sudah menguasai gadget ?Â
Nah, untuk tetap bisa memantau anak-anak yang masih dibawah umur atau anak SD ada beberapa hal harus kita terapkan.Â
Implementasi bahasa Indonesia di media sosial oleh anak SD sangat penting untuk memperkenalkan penggunaan bahasa yang baik dan benar serta membiasakan anak-anak dalam berkomunikasi secara positif di dunia digital. Berikut adalah beberapa cara implementasinya:
1. Pembelajaran tentang Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Sebagai bagian dari pendidikan di sekolah, anak-anak perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, termasuk di media sosial. Guru bisa menyarankan untuk memperhatikan tata bahasa, ejaan yang benar, dan penggunaan kata-kata yang sesuai.
2. Pemanfaatan Media Sosial untuk Pembelajaran
Sekolah bisa memanfaatkan platform media sosial, seperti YouTube, Instagram, atau TikTok, untuk pembelajaran bahasa Indonesia. Misalnya, membuat video edukatif atau konten kreatif yang mengajarkan kosa kata baru, struktur kalimat yang benar, dan ungkapan yang sopan dalam bahasa Indonesia.
3. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Tugas Sekolah