Saat ini GIS dikembangkan dengan menggunakan  sistem-sistem  manajemen  basis data (DBMS)  yang  telah  ada  sebelumnya.  Terdapat  2 (dua)  pendekatan  untuk  menggunakan  DBMS  di dalam GIS yaitu :
1.Pendekatan solusi DBMS total. Pada pendekatan ini,  semua  data  spasial  dan  non  spasial  diakses melalui  DBMS  sehingga  data-data  tersebut harus   memenuhi  asumsi-asumsi   yang  telah ditentukan oleh perancang DBMSnya.
2.Pendekatan  solusi  kombinasi.  Pada  pendekatan ini, beberapa (tidak semua) data (pada umumnya berupa   table-tabel  attribut   berikut   relasi-relasinya)  diakses  melalui  DBMS  karena  data-data  tersebut  telah  sesuai  dengan  modelnya.Â
Sistem  ini  (misalnya  berlaku  pada  Arc/Info) biasanya mengadopsi dua sistem basis data yaitu yang  pertama  untuk  data spasial  (ARC  pada Arc/Info) dan yang kedua untuk data non spasial yang dikelola oleh sistem basis data yang khusus dirancang  untuk  data  non-spasial  (INFO  pada Arc/Info).
Oleh  karena   itu,   untuk   mengatasi   suatu konflik  pemanfaatan  ruang  dan  alokasi  lahan  di perkotaan, khususnya dalam perencanaan pembangunan  wilayah, maka  dibutuhkan suatu sistem keputusan  yang dapat menganalisis, serta memvisualisasikan suatu perencanaan  pembangunan  perkotaan.  Â
Salah  satu sistem  yang  akan  digunakan  adalah  penerapan Metode Multi  Criteria Planning of  Urban Infrastructure System (MCPUIS). Metode MCPUIS digunakan untuk memecahkan  masalah  mengenai  konflik  berupa aspek  keruangan  pada  perkotaan yang termasuk dalam Sistem Informasi Geografis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H