Mohon tunggu...
Riska Falensia
Riska Falensia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa pendidikan non formal, universitas negeri padang

suka membaca bukuu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pencegahan Stunting Melalui Pengabdian Masyarakat oleh Gugus Muhammad Yamin dalam Kegiatan Bakti Sosial Mahasiswa dan Keakraban Departemen (BSMKD) PNF

18 Agustus 2024   09:44 Diperbarui: 18 Agustus 2024   09:49 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KESIMPULAN 

Stunting merupakan salah satu bentuk kelainan gizi dari segi ukuran tubuh yang ditandai dengan keadaan tubuh yang pendek hingga melampaui defisit -2SD di bawah standar WHO. Stunting merupakan suatu terminologi untuk tinggi badan yang berada di bawah persentil -3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi. Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurang pravalensi stunting, perlu dilakukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dari anak balita. Pencegahan stunting dapat dilakukan antara lain dengan cara, 1. Memperbaiki gizi dan kesehatan ibu hamil, 2. ASI eksklusif sampai umur 6 bulan dan setelah umur 6 bulan diberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan kualitasnya. 3. Memantau pertumbuhan balita di posyandu. 4. Meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA 

Al-Anshori, H.2013. Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-24 Bulan. Skripsi Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro.Semarang. 

Apoina K, Suhartono, Subagio HW, Budiyono, Emman IM. Kejadian stunting dan kematangan usia tulang pada anak usia sekolah dasar di daerah pertanian Kabupaten Brebes. J Kesehat Masy. 2016;11(2):96-- 103. doi:http://dx.doi.org/10.15294/kemas.v11i1.3462

 Bishwakarma, R. (2011). Spatial inequality in child nutrition in Nepal: implications of regional context and individual/household composition.

 Gibyen, M. J., Marggets, B. M,,Kearney.J. M & Arab, Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan di Kota Yogyakarta.Tesis. Program Ilmu Kesehatan Gizi Masyarakat UGM.Yogyakarta. 2009.

 Kementerian Republik Indonesia. (2016). Info Datin:Situasi Balita Pendek 

Kementrian Kesehatan RI, 2010. Standar Antopometri Penilaian Status Gizi Anak, p.40. 

Kusuma, K. E., & Nuryanto, N. (2013). Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 2-3 tahun (Studi di Kecamatan Semarang Timur). Diponegoro University.

 Marimbi, H. 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada Balita, Nuha Medika: Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun