"Ya Allah! Apakah ini yang di sebut kiamat kecil?" Aku memegang kepalaku yang berlumur darah dan juga mataku yang sudah kemasukan biji barongsai.
"Ya Allah! Tengok ade mangsa tabrak lari. Cepat tolong!" Aku hanya mendengar teriakan tapi tidak bisa melihat siapa saja orang yang berlari kearahku serta menggotongku. Aku dengar ringkikan kudaku semakin jauh dariku.
"Zebra!" Aku meraba-raba orang yang mengangkatku dan mau dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Cik, Awak kena nurut bila tak menurut Awak boleh mati di tempat, tau tak!"Â
"Zebra!" Aku masih memanggil kudaku dengan suaraku yang semakin lemah dalam hitungan beberapa detik Aku sudah terkulai lemah. Sayup-sayup Aku dengar perbincangan mereka.
"Nak dibawak kemane Pak Cik? kesian tengok Cik Dara ini."Â
"Bawak ke Hospital Tanah Merah dekat Kelantan inilah yang dekat. Jom!"
Aku sudah tidak bisa berkutik lagi, tubuhku semakin lemah dan Aku sudah iklas untuk menyusul Ayah dan Ibuku di surga sana.Â
"Apakah Anda mendengar saya?"
Aku tidak menjawab karena telingaku kebas, pandanganku gelap. Aku rasa sesuatu yang ditempelkan ditelingaku.
"Apakah Anda mendengar saya, Puan?" Dia bertanya dan kali ini Aku angguk paham.