Mohon tunggu...
Risna Risnawati
Risna Risnawati Mohon Tunggu... Lainnya - Profesi Guru

Guru PAI SDN 149 Cigadung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Meningkatkan Keteladanan Siswa melalui Model Problem Based Learning pada Materi Khulafaur Rasyidin di SDN 149 Cigadung

20 Oktober 2024   02:14 Diperbarui: 20 Oktober 2024   02:14 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PBL Mengembangkan Keterampilan Sosial dan Berpikir Kritis Siswa Selain itu, keterampilan sosial siswa juga berkembang. Dalam kerja kelompok, siswa belajar untuk bekerja sama, saling mendengarkan pendapat orang lain, menghargai perbedaan, dan menyusun strategi bersama. Hal ini membantu siswa dalam membangun kemampuan komunikasi, kolaborasi, dan empati.

Efektivitas PBL dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajara Model PBL terbukti lebih efektif dibandingkan metode konvensional, terutama dalam meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Metode pembelajaran tradisional yang sering kali bersifat satu arah, seperti ceramah, tidak cukup efektif dalam menanamkan nilai-nilai keteladanan. Sebaliknya, PBL menempatkan siswa dalam situasi yang mendorong mereka untuk aktif terlibat dan bertanggung jawab atas proses belajarnya.

IMPLIKASI
 Implikasi bagi Guru Peran Guru sebagai Fasilitator: Guru tidak lagi hanya berperan sebagai pemberi informasi, melainkan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam mengeksplorasi masalah dan menemukan solusi. Melalui penerapan PBL, guru dituntut untuk mampu merancang skenario pembelajaran yang relevan dengan kehidupan siswa dan mampu menumbuhkan nilai-nilai keteladanan. Hal ini akan meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran aktif dan kontekstual.

Implikasi bagi Siswa Pengembangan Sikap Keteladanan: Penerapan PBL pada materi Khulafaur Rasyidin memberikan dampak langsung terhadap pengembangan sikap keteladanan siswa. Siswa tidak hanya belajar secara kognitif, tetapi juga diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai keteladanan, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan, dalam kehidupan sehari-hari Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif: Melalui PBL, siswa dilatih untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah yang disajikan oleh guru. Mereka didorong untuk berdiskusi, bertukar pendapat, dan bekerja sama dalam kelompok, yang secara langsung meningkatkan keterampilan sosial dan kognitif mereka.

Implikasi bagi Pengembangan Kurikulum Integrasi Pembelajaran Karakter dan Kognitif: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran yang berbasis masalah sangat cocok untuk mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam pembelajaran mata pelajaran agama. Dengan PBL, materi pelajaran yang sifatnya historis dan teoretis, seperti Khulafaur Rasyidin, dapat diajarkan dengan lebih hidup dan relevan bagi siswa, sehingga lebih mudah dipahami dan diinternalisasi oleh mereka.

 Implikasi bagi Pendidikan Karakter Pembentukan Karakter melalui Pembelajaran Berbasis Masalah: Penelitian ini memperkuat gagasan bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat menjadi alat yang efektif dalam pembentukan karakter siswa. Dengan mengaitkan masalah nyata yang dihadapi oleh para Khalifah dengan situasi sehari-hari siswa, PBL mampu menumbuhkan sikap kepemimpinan, keadilan, serta tanggung jawab sosial pada siswa. Ini menjadi landasan penting bagi pengembangan pendidikan karakter di sekolah.

Penguatan Nilai-nilai Keislaman: Materi Khulafaur Rasyidin yang mengandung banyak nilai-nilai keislaman memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar langsung dari teladan sejarah Islam. Implikasi penting dari penerapan PBL dalam konteks ini adalah meningkatnya kemampuan siswa untuk menerapkan nilai-nilai Islam secara praktis dalam kehidupan mereka.

 Implikasi bagi Penelitian Lanjutan Penerapan PBL dalam Mata Pelajaran Lain: Hasil positif dari penerapan PBL pada materi Khulafaur Rasyidin membuka peluang bagi penelitian lanjutan tentang penerapan model ini dalam mata pelajaran lain, seperti ilmu pengetahuan sosial, bahasa, dan matematika. Penelitian lebih lanjut dapat mengeksplorasi bagaimana PBL dapat diterapkan dalam berbagai konteks pembelajaran yang berbeda.
Implikasi bagi Sekolah Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Sekolah Dasar: Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa sekolah-sekolah, khususnya pada jenjang dasar, dapat mengadopsi model PBL sebagai pendekatan alternatif dalam berbagai mata pelajaran. Penerapan PBL secara konsisten berpotensi meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hasil belajar.


UCAPAN TERIMAKASIH
Untuk Dosen Pembimbing
"Terima kasih, Ibu Neneng Windayani, Dr., S.Pd., M.Pd atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan. Dedikasi dan kesabaran Bapak/Ibu telah membantu saya menjadi lebih baik setiap harinya." Dan terimakasih kepada Guru pamong  Ani Maryani, M.Ag.
2. Untuk Keluarga
"Saya sangat bersyukur memiliki keluarga seperti kalian. Terima kasih atas kasih atas support do’a dan dukungan, pengorbanan yang tak pernah putus. Kepada Suami Bambang Haridanto STr.Akun, Anak pertama  Ayfa Tsabita Rahlin Almahyra dan Anak Kedua Saya M. Hisyam Ghazi Al-Kautsar"
4. Untuk Atasan
"Saya sangat berterima kasih atas kesempatan yang ibu Iis Nurunnisa, S.Pd.M.M.Pd berikan dan bimbingan yang saya terima. Ini sangat membantu dalam pengembangan karier saya dan selalu memeberikan keringanan dan memkalumi setiap kegiatan ."
5. Untuk Teman
"Terima kasih untuk teman dan staf SDN 149 Cigadung sudah selalu ada dan mendukungku dan memberikan support serta memaklumi banyaknya kegiataan.

DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I. (2008). Learning to Teach (9th Edition). McGraw-Hill.
Goleman, D. (2000). Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Bantam Books.
Tilaar, H. A. R. (2002). Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia: Strategi Reformasi Pendidikan Nasional. PT Remaja Rosdakary
Arends, R. I. (2008). Learning to Teach (9th Edition). McGraw-Hill.
Barrows, H. S., & Tamblyn, R. M. (1980). Problem-Based Learning: An Approach to Medical Education. Springer Publishing Company.
 Goleman, D. (2000). Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Bantam Books.
Hmelo-Silver, C. E. (2004). Problem-Based Learning: What and How Do Students Learn? Educational Psychology Review, 16(3), 235–266. https://doi.org/10.1023/B:EDPR.0000034022.16470.f3
Ibrahim, M., & Nur, M. (2004). Pembelajaran Berdasarkan Masalah: PBL. Surabaya: Unesa University Press.
 Kusnandar. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Jakarta: Rajawali Press.
Tilaar, H. A. R. (2002). Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia: Strategi Reformasi Pendidikan Nasional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
 Suparno, P. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.
Tan, O. S. (2003). Problem-Based Learning Innovation: Using Problems to Power Learning in the 21st Century. Thomson Learning.
 Zuhairini, et al. (2008). Fiqih Ibadah dan Muamalah (Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun