Review Skripsi
Upaya Mewujudkan Keluarga Sakinah Dalam Keluarga Karier presfektif Fikih Keluarga
Oleh: Isabita Iffah Nurulliati
2022
Nama: Risdan Handoko
Nim: 222121241
Kelas: HKI 4F
Matkul: Hukum Perdata islam di Indonesia
PendahuluanÂ
Perkawinan merupakan pertalian yang sah antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan untuk waktu yang lama. Sedangkan menurut hukum islam adalah akad yang mitsaqan ghalidzan, untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah paling lama di dunia.
Kemudian menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan memberikan gambaran bahwa perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dengan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia, kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pernikahan sebagai pintu gerbang munculnya hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan yang berstatus sebagai suami istri. Mereka telah terikat satu sama lain serta mempunyai hak dan kewajiban yang tidak bisa dilepaskan. Setelah menikah, mereka akan mempunyai hak dan kewajiban masing-masing. Suami mempunyai kewajiban memenuhi nafkah keluarga, istri dan anak-anaknya sesuai dengan kemampuannya. Kewajiban seperti ini dinamakan kewajiban memberi nafkah.
Memberikan nafkah oleh suami kepada istri telah menjadi suatu kelaziman dan merupakan kenyataan umum. Sudah menjadi adat dalam masyarakat dari zaman dahulu hingga sekarang. Nafkah tersebut bersifat materi, sedangkan yang bersifat non materi adalah nafkah batin diantaranya kasih sayang dan kebutuhan biologis.
Laki-laki dengan ototnya yang mempunyai kekuatan lebih dibandingkan dengan wanita. Sedangkan wanita dengan perasaannya yang lembut. Semakin berjalan dan bertambahnya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi serta bertambah pula kebutuhan ekonomi keluarga, ketika kebutuhan ekonomi mulai meledak maka sebuah keluarga yang berpenghasilan kurang dari cukup tidak akan bisa memenuhi kebutuhan jika hanya mengandalkan nafkah dari suami.
Alasan memilih judul skripsi
Karena ingin mengetahui hal-hal apa saja yang bisa kita lakukan untuk membentuk keluarga yang sakinah mawadah dan warahmah di mana di zaman sekarang banyak sekali keluarganya yang berantakan baru nikah, baru mempunyai seorang anak telah sampai ke tahap perceraian maka dari itu mengapa alasan saya memilih judul skripsi ini Karana ingin mengetahui lebih banyak tentang atau tata cara membentuk keluarga yang sakinah, dan juga karena Mempuyai keluarga sakinah adalah dambaan bagi setiap manusia, baik yang berprofesi sebagai petani, guru, polisi, dokter, dan lain sebagainya. Yang mana termasuk juga kita yang berkeinginan untuk mempunyai keluarga yang sakinah, mawwadah, warrohmah.
Review skripsi
Latar belakang
Perkawinan merupakan pertalian yang sah antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan untuk waktu yang lama. Sedangkan menurut hukum islam adalah akad yang mitsaqan ghalidzan, untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah paling lama di dunia.
Mempuyai keluarga sakinah adalah dambaan bagi setiap manusia, baik yang berprofesi sebagai petani, guru, polisi, dokter, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan orang yang berprofesi sebagai guru dan karyawan pabrik, mereka juga berkeinginan untuk mempunyai keluarga yang sakinah, mawwadah, warrohmah.
Agama islam tidak melarang para istri untuk ikut bekerja dan di benarkan. Keterlibatan istri membantu suami dalam hal mencari nafkah memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif nya adalah dengan keduanya memilih berkarier maka ekonomi keluarga akan terbantu dan membantu mengurangi beban suami. Sedangkan dampak negatif nya adalah kesibukan kedua orangtua mencari nafkah akan membawa konsekunsi waktu di rumah yang semakin berkurang, kasih sayang pada anak-anak menjadi tidak maksimal, mengurus pekerjaan rumah tangga menjadi sedikit terbengkalai.
Pembahasan
Melihat upaya dalam mewujudkan keluarga sakinah dalam keluarga karier di Desa Jetiskarangpung Kecamatan Kalijambe, dapat dilihat bahwa pasangan suami istri karier sudah bisa mencapai sakinah atau keharmonisan dalam keluarganya meskipun keduanya disibukkan dengan pekerjaan. Melihat dari strategi mereka dalam menjaga agar tetap sakinah adalah dengan cara komunikasi, mengadakan quality time saat sama-sama libur kerja, saling percaya, saling memahami, jujur dan saling mengingatkan.
Keluarga sakinah adalah kedamaian yang didatangkan Allah ke dalam hati orang-orang beriman dengan tujuan agar tabah dan tidak gentar menghadapi rintangan apapun. Sakinah juga dapat diartikan sebagai keadaan yang tetap tenang meskipun menghadapi banyak rintangan dan ujian kehidupan. Untuk mewujudkan hal tersebut keduanya harus memahami bahwa kehidupan berkeluarga yang menentramkan dan penuh rasa kasih sayang hanya akan terwujud apabila diiringi kerja sama yang erat antara suami dan istri, keduanya harus saling memahami dalam perjalanan mengarungi bahtera rumah tangga nya.
Melihat penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pernikahan adalah untuk memenuhi petunjuk agama, terciptanya keluarga yang harmonis, sejahtera dan Bahagia. Harmonis dalam menggunakan hak dan kewajiban anggota keluarga. Sejahtera yang dimaksud adalah terciptanya ketenangan lahir dan batin karena terciptanya kebutuhan hidup lahir dan batin, sehingga timbulah kebahagiaan yakni kasih sayang antara anggota keluarga.
Upaya yang dilakukan pasangan suami istri karier yang berprofesi sebagai Guru di Desa Jetiskarangpung Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen rata-rata termasuk dalam Golongan keluarga Sakinah III karena mereka aktif dalam upaya kegiatan keagamaan di masjid maupun keluarga, keluarga mereka aktif dalam pengurus kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan, mereka juga ikut serta dalam memberikan dorongan dan motivasi kesehatan ibu dan anak serta kesehatan masyarakat pada umumnya, rata-rata mempunyai ijasah SMA keatas terbukti mereka sebagai pendidik dan bahkan sudah bergelar sarjana, sudah mengeluarkan zakat, infaq, shadaqah senantiasa meningkat setiap waktu, meskipun untuk wakaf belum sepenuhnya dan keluarga Bapak Syamsuri dan Ibu Umiyati sudah melaksanakan ibadah haji sedangkan keluarga Bapak Sugimin dan Ibu Untari Widyowati serta Bapak Wahyudi dan Ibu Leli belum melaksanakan ibadah Haji.
Layaknya bahtera yang mengarungi lautan, tak pernah ada bahtera yang berlayar dilaut yang selamanya tenang. Pasti dalam perjalanan tersebut akan ditemukan gelombang kecil, besar atau bahkan badai. Dengan kata lain, akan ada rintangan dan halangan dalam menjalani bahtera rumah tangga. Suami dan istri diharapkan lebih tanggap ketika gejala masalah rumah tangga muncul karena mungkin mereka kurang ada waktu untuk sekedar komunikasi atau ngobrol berdua oleh keduanya di sibukkan dengan karier dan bekerjasama menemukan solusi masalah tersebut dengan baik.
Tentang tanggung jawab orangtua dalam pola asuh dan pendidikan anak. Mengasuh dan mendidik anak adalah tanggung jawab orangtuanya, pendidikan anak merupakan urusan yang sangat penting dan harus diutamakan, jika anak di didik dengan baik maka akan menjadi orang yang baik juga, sholeh/sholihah dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat dan setiap orangtua yang mendidiknya akan turut memeproleh pahala atas amalan kebaikan yang dilakukan dan juga dimintai pertanggung jawaban di akhirat nanti. Sedangkan pola asuh anak adalah gaya dan sikap orangtua dalam mengasuh anak sehari-hari, pola asuh ini meliputi cara orangtua dalam berinteraksi dan berkomunikasi, bagaimana sikap orangtua dalam menghadapi perilaku anak, bagaimana orangtua menerapkan aturan dan bagaimana orangtua mengajarkan kemandirian dan kedisiplinan.
Adapun mengenai tujuan keluarga sakinah, kelima keluarga sudah sesuai dengan syarat dalam tinjauan fikih keluarga, karena semua anggota keluarganya taat dalam menjalankan perintah agama, saling mencintai, mencari nafkah dari rezeki yang halal, cepat meminta maaf dan segera bertaubat apabila ada yang salah dan mereka juga saling memaafkan. Dengan demikian, mereka dapat meraih tujuan yang mulia dimata Allah sehingga mereka bisa hidup Bahagia bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
Sesuai dengan ciri-ciri dari keluarga menurut fikih keluarga dan penjelasan dari kelima pasangan suami istri karier tersebut sudah sesuai dengan ciri-ciri dari tinjauan fikih keluarga, karena rumah tangga dari kelima pasangan suami istri karier tersebut sudah berdiri atas dasar keimanan yang kokoh, mentaati ajaran agama islam, mereka juga salig mencintai dan menyayangi, selalau bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah, membagi peran secara berkeadilan, kompak dalam pola asuh dan mendidik anak-anaknya, dan mereka juga berkontribusi untuk kebaikan masyarakat.
Mengingat pentingnya komponen dalam menjaga dan memupuk hubungan suami istri, pasangan suami istri karier perlu senantiasa memupuk hubungan tersebut dan jangan sampai mengabaikan karena membuat hubungan menjadi tidak seimbang. Adapun dalam menjaga dan memupuk hubungan suami istri kelima agar tetap harmonis pasangan ini sudah bisa menjaga dan memupuk hubungan istri dengan baik, karena mereka bisa memupuk kedekatan emosi terbukti dengan klarifikasi dari mereka yang selalu mengalah ketika terjadi perbedaan pendapat dan selalu berusaha untuk saling meminta maaf dan memaafkan supaya tidak terjadi emosi yang mengakibatkan perselisihan. Kelima pasangan suami istri karier tersebut diatas juga bisa menjaga komitmen supaya hubungan tetap kokoh, terbukti dengan usaha mereka untuk tetap percaya, memahami, jujur dan setia meskipun semuanya disibukkan dengan karier masing-masing.
Usaha dari pasangan suami istri karier yang tersebut di atas dalam membangun generasi berkualitas dalam keluarganya sudah berhasil karena upaya nya mendidik anak-anaknya dengan baik, selalu menanamkan ilmu agama pada anak-anaknya namun kekurangannya dalam membantu pekerjaan rumah pasangan suami istri dari Bapak Wahyudi dan Ibu Leli belum pernah megajarkan pada anaknya untuk membantu pekerjaan rumah orangtua, anaknya hanya dituntut untuk belajar dan beribadah sehingga pekerjaan rumah hanya dilakukan oleh orangtua saja
Dalam mencapai keluarga sakinah itu diperlukan penyelesaian konflik berdua, menjaga komunikasi, menjaga ekonomi agar tetap stabil, mendidik anak dengan nilai islami dan juga menghidupkan nilai-nilai agama dalam keluarga. Meskipun semuanya disibukkan dengan karier sebenarnya upaya yang sudah mereka lakukan sesuai dengan tinjauan dalam fikih keluarga. Apabila ada konflik mereka menyelesaikan berdua tanpa melibatkan oranglain kecuali dalam keluarga Bapak Syamsuri dan Ibu Sri Umiyati yang mana mereka masih membutuhkan bantuan pendapat dan saran dari anak-anaknya disaat sedang mendapati permasalahan, namun setelah itu juga mereka saling memaafkan. Adapun ketika mereka disibukkan dengan pekerjaan masingmasing, kelima pasangan suami istri karier yang sudah peneliti dapatkan mereka selalu menjaga komunikasi agar tetap merasakan romantis dan hangat dalam rumah tangga meskipun usia pernikahan nya sudah cukup lama tapi bagi mereka komunikasi itu sangat penting karena waktu mereka dihabiskan dengan pekerjaan masing-masing.
Dalam hal ekonomi agar tetap stabil, pasangan suami istri ini pandai mengatur dan membelanjakan pendapatan karena selalu mengevaluasi keuangan dan menerapkan hidup hemat dan membeli sesuatu sesuai kebutuhan bukan keinginan. Pasangan suami istri karier ini juga mendidik anaknya dengan nilai agama, bukan hanya dibekali ilmu dunia saja, hal ini terbukti dari klarifikasi dari semua pasangan suami istri karier yang sudah tersebut diatas mereka memilihkan sekolah untuk anak-anaknya yang berbau islami misalnya SDIT, SMPIT, MTs, MAN, SMAIT maupun pondok. Mereka juga berupaya untuk menghidupkan nilai-nilai agama islam dalam keluarga. Terbukti ketika sama-sama libur dirumah mereka selalu mengadakan sholat berjamaah, membaca al-qur'an, puasa sunnah senin kamis serta selalu memohon ampun kepada Allah atas kesalahan yang dilakukan dan saling mendoakan dalam kebaikan.
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan pengolahan data wawancara terhadap Upaya Mewujudkan Keluarga Sakinah dalam Keluarga Karier (Studi Guru dan Karyawan Pabrik di Desa Jetiskarangpung, Kecamatan Kalijambe Sragen), akhirnya peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:Â
1. Upaya keluarga Guru dan Karyawan Pabrik di Desa Jetiskarangpung dalam mewujudkan keluarga sakinah berbeda-beda, diantaranya menjaga komunikasi dengan baik, jujur, saling percaya, saling menjaga, saling mengingatkan dalam hal kebaikan, mengajarkan ilmu agama dalam keluarga. Pada dasarnya upaya yang dilakukan oleh keluarga Guru dan Karyawan Pabrik di Desa Jetiskarangpung itu bermuara satu tujuan yaitu menjaga agar tetap sakinah meskipun keduanya sibuk berkarier. Peneliti menyimpulkan bahwa mereka telah memahami tentang keluarga sakinah.Â
2. Upaya yang dilakukan pasangan suami istri karier yang berprofesi sebagai Guru dan Karyawan pabrik di Desa Jetiskarangpung Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen rata-rata termasuk dalam Golongan keluarga Sakinah III karena keluarga-keluarga yang tersebut diatas dapat memenuhi seluruh kebutuhan keimanan, ketaqwaan, akhlaqul karimah secara psikologis dan perkembangannya serta bisa menjadi suri tauladan bagi lingkungannya sekitar
Saran
1. Untuk Suami dan Istri
a. Harus bisa memanfaatkan waktu dengan baik supaya perhatian terhadap keluarga tidak dirasa kurang karena harus membagi waktu antara karier dengan keluarga dan jangan egois ketika enghadapi permasalahan.Â
b. Harus saling mendukung, saling perhatian, selalu bekerja sama dalam segala hal. Baik masalah perekonomian, pengasuhan anak, pekerjaan rumah dan lain sebagainya, agar nantinya sebuah keluarga yang sakinah dapat tercapai.Â
2. Untuk Anak
Anak yang sudah beranjak dewasa harus bisa membantu pekerjaan di rumah, jadi tidak hanya di bebankan pada orangtua karena orangtua sudah sibuk mencari nafkah.
Rencana skripsi
Rencan skripsi yang akan saya tulis yang berjudul upaya mewujudkan keluarga yang sakinah mawadah dan warahmahÂ
Saya mengangkat judul tersebut karena menurut saya keluarga yang sakinah mawadah dan warahmah tersebut adalah cinta" bagi setiap keluarga dana tidak semua keluarga dapat merasakan keluarga yang tentram damai dan harmonis. Oleh karena itu saya mengangkat tema tersebut untuk mendalami dan mendalami ilmu-ilmu tentang cara membentuk keluarga yang sakinah mawadah dan warahmahÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI