Mohon tunggu...
Risdan 07
Risdan 07 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Baca buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Review Skripsi Upaya Mewujudkan Keluarga Sakinah dalam Karier Prespektif Fikih Keluarga

3 Juni 2024   16:15 Diperbarui: 3 Juni 2024   16:20 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Melihat upaya dalam mewujudkan keluarga sakinah dalam keluarga karier di Desa Jetiskarangpung Kecamatan Kalijambe, dapat dilihat bahwa pasangan suami istri karier sudah bisa mencapai sakinah atau keharmonisan dalam keluarganya meskipun keduanya disibukkan dengan pekerjaan. Melihat dari strategi mereka dalam menjaga agar tetap sakinah adalah dengan cara komunikasi, mengadakan quality time saat sama-sama libur kerja, saling percaya, saling memahami, jujur dan saling mengingatkan.

Keluarga sakinah adalah kedamaian yang didatangkan Allah ke dalam hati orang-orang beriman dengan tujuan agar tabah dan tidak gentar menghadapi rintangan apapun. Sakinah juga dapat diartikan sebagai keadaan yang tetap tenang meskipun menghadapi banyak rintangan dan ujian kehidupan. Untuk mewujudkan hal tersebut keduanya harus memahami bahwa kehidupan berkeluarga yang menentramkan dan penuh rasa kasih sayang hanya akan terwujud apabila diiringi kerja sama yang erat antara suami dan istri, keduanya harus saling memahami dalam perjalanan mengarungi bahtera rumah tangga nya.

Melihat penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pernikahan adalah untuk memenuhi petunjuk agama, terciptanya keluarga yang harmonis, sejahtera dan Bahagia. Harmonis dalam menggunakan hak dan kewajiban anggota keluarga. Sejahtera yang dimaksud adalah terciptanya ketenangan lahir dan batin karena terciptanya kebutuhan hidup lahir dan batin, sehingga timbulah kebahagiaan yakni kasih sayang antara anggota keluarga.

Upaya yang dilakukan pasangan suami istri karier yang berprofesi sebagai Guru di Desa Jetiskarangpung Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen rata-rata termasuk dalam Golongan keluarga Sakinah III karena mereka aktif dalam upaya kegiatan keagamaan di masjid maupun keluarga, keluarga mereka aktif dalam pengurus kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan, mereka juga ikut serta dalam memberikan dorongan dan motivasi kesehatan ibu dan anak serta kesehatan masyarakat pada umumnya, rata-rata mempunyai ijasah SMA keatas terbukti mereka sebagai pendidik dan bahkan sudah bergelar sarjana, sudah mengeluarkan zakat, infaq, shadaqah senantiasa meningkat setiap waktu, meskipun untuk wakaf belum sepenuhnya dan keluarga Bapak Syamsuri dan Ibu Umiyati sudah melaksanakan ibadah haji sedangkan keluarga Bapak Sugimin dan Ibu Untari Widyowati serta Bapak Wahyudi dan Ibu Leli belum melaksanakan ibadah Haji.

Layaknya bahtera yang mengarungi lautan, tak pernah ada bahtera yang berlayar dilaut yang selamanya tenang. Pasti dalam perjalanan tersebut akan ditemukan gelombang kecil, besar atau bahkan badai. Dengan kata lain, akan ada rintangan dan halangan dalam menjalani bahtera rumah tangga. Suami dan istri diharapkan lebih tanggap ketika gejala masalah rumah tangga muncul karena mungkin mereka kurang ada waktu untuk sekedar komunikasi atau ngobrol berdua oleh keduanya di sibukkan dengan karier dan bekerjasama menemukan solusi masalah tersebut dengan baik.

Tentang tanggung jawab orangtua dalam pola asuh dan pendidikan anak. Mengasuh dan mendidik anak adalah tanggung jawab orangtuanya, pendidikan anak merupakan urusan yang sangat penting dan harus diutamakan, jika anak di didik dengan baik maka akan menjadi orang yang baik juga, sholeh/sholihah dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat dan setiap orangtua yang mendidiknya akan turut memeproleh pahala atas amalan kebaikan yang dilakukan dan juga dimintai pertanggung jawaban di akhirat nanti. Sedangkan pola asuh anak adalah gaya dan sikap orangtua dalam mengasuh anak sehari-hari, pola asuh ini meliputi cara orangtua dalam berinteraksi dan berkomunikasi, bagaimana sikap orangtua dalam menghadapi perilaku anak, bagaimana orangtua menerapkan aturan dan bagaimana orangtua mengajarkan kemandirian dan kedisiplinan.

Adapun mengenai tujuan keluarga sakinah, kelima keluarga sudah sesuai dengan syarat dalam tinjauan fikih keluarga, karena semua anggota keluarganya taat dalam menjalankan perintah agama, saling mencintai, mencari nafkah dari rezeki yang halal, cepat meminta maaf dan segera bertaubat apabila ada yang salah dan mereka juga saling memaafkan. Dengan demikian, mereka dapat meraih tujuan yang mulia dimata Allah sehingga mereka bisa hidup Bahagia bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

Sesuai dengan ciri-ciri dari keluarga menurut fikih keluarga dan penjelasan dari kelima pasangan suami istri karier tersebut sudah sesuai dengan ciri-ciri dari tinjauan fikih keluarga, karena rumah tangga dari kelima pasangan suami istri karier tersebut sudah berdiri atas dasar keimanan yang kokoh, mentaati ajaran agama islam, mereka juga salig mencintai dan menyayangi, selalau bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah, membagi peran secara berkeadilan, kompak dalam pola asuh dan mendidik anak-anaknya, dan mereka juga berkontribusi untuk kebaikan masyarakat.

Mengingat pentingnya komponen dalam menjaga dan memupuk hubungan suami istri, pasangan suami istri karier perlu senantiasa memupuk hubungan tersebut dan jangan sampai mengabaikan karena membuat hubungan menjadi tidak seimbang. Adapun dalam menjaga dan memupuk hubungan suami istri kelima agar tetap harmonis pasangan ini sudah bisa menjaga dan memupuk hubungan istri dengan baik, karena mereka bisa memupuk kedekatan emosi terbukti dengan klarifikasi dari mereka yang selalu mengalah ketika terjadi perbedaan pendapat dan selalu berusaha untuk saling meminta maaf dan memaafkan supaya tidak terjadi emosi yang mengakibatkan perselisihan. Kelima pasangan suami istri karier tersebut diatas juga bisa menjaga komitmen supaya hubungan tetap kokoh, terbukti dengan usaha mereka untuk tetap percaya, memahami, jujur dan setia meskipun semuanya disibukkan dengan karier masing-masing.

Usaha dari pasangan suami istri karier yang tersebut di atas dalam membangun generasi berkualitas dalam keluarganya sudah berhasil karena upaya nya mendidik anak-anaknya dengan baik, selalu menanamkan ilmu agama pada anak-anaknya namun kekurangannya dalam membantu pekerjaan rumah pasangan suami istri dari Bapak Wahyudi dan Ibu Leli belum pernah megajarkan pada anaknya untuk membantu pekerjaan rumah orangtua, anaknya hanya dituntut untuk belajar dan beribadah sehingga pekerjaan rumah hanya dilakukan oleh orangtua saja

Dalam mencapai keluarga sakinah itu diperlukan penyelesaian konflik berdua, menjaga komunikasi, menjaga ekonomi agar tetap stabil, mendidik anak dengan nilai islami dan juga menghidupkan nilai-nilai agama dalam keluarga. Meskipun semuanya disibukkan dengan karier sebenarnya upaya yang sudah mereka lakukan sesuai dengan tinjauan dalam fikih keluarga. Apabila ada konflik mereka menyelesaikan berdua tanpa melibatkan oranglain kecuali dalam keluarga Bapak Syamsuri dan Ibu Sri Umiyati yang mana mereka masih membutuhkan bantuan pendapat dan saran dari anak-anaknya disaat sedang mendapati permasalahan, namun setelah itu juga mereka saling memaafkan. Adapun ketika mereka disibukkan dengan pekerjaan masingmasing, kelima pasangan suami istri karier yang sudah peneliti dapatkan mereka selalu menjaga komunikasi agar tetap merasakan romantis dan hangat dalam rumah tangga meskipun usia pernikahan nya sudah cukup lama tapi bagi mereka komunikasi itu sangat penting karena waktu mereka dihabiskan dengan pekerjaan masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun