Mohon tunggu...
Risda Aulia Putri
Risda Aulia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Laporan Keuangan PT Gudang Garam Tbk dan Entitas Anak

4 Desember 2023   21:55 Diperbarui: 5 Desember 2023   06:43 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Data sekunder diolah peneliti (2023)
Sumber: Data sekunder diolah peneliti (2023)
Berdasarkan diagram diatas, rasio likuiditas GGRM di tahun 2019 adalah Rp. 2,061906 artinya setiap Rp. 1 utang lancar dijamin oleh Rp. 2,061906 aset lancar. Kemudian di tahun 2020 mengalami kenaikan likuiditas menjadi Rp. 2,912284 yang berarti kemampuan aset lancar dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin lebih baik dibandingkan tahun 2019. Untuk tahun 2020 ke tahun 2021 mengalami penurunan likuiditas yang artinya Perusahaan kurang mampu untuk menjamin kewajiban jangka pendek ditahun 2021 karena semakin tinggi jaminan dari asset lancar dalam menutupi utang lancarnya. Ditahun 2021 ke tahun 2022 semakin mengalami penurunanrasio likuiditas dari yang Rp. 2,090732 menjadi Rp. 1,903695, itu artinya kondisi Perusahaan tidak baik-baik saja dikarenakan aset lancarnya tidak mampu menutupi hutang lancarnya.
  • Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva jangka pendek dikurangi persediaan.

Rasio Cepat                    = (Aset Lancar- Persediaan)/Hutang Lancar

Tabel 3. Tabel Perhitungan Rasio Cepat (Quick Ratio) GGRM

Sumber: Data sekunder diolah peneliti (2023)
Sumber: Data sekunder diolah peneliti (2023)

Gambar 3. Diagram Rasio Cepat (Quick Ratio) GGRM

Sumber: Data sekunder diolah peneliti (2023)
Sumber: Data sekunder diolah peneliti (2023)

Berdasarkan diagram diatas, rasio likuiditas GGRM di tahun 2019 adalah Rp. 0,365569 artinya setiap Rp. 1 utang lancar di jamin oleh Rp. 0,365569 aset lancar dikurangi persediaan. Kemudian ditahun 2020 mengalami kenaikan likuiditas menjadi Rp. 0,566926 yang berarti kemampuan asset lancar dikurangi persediaan dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin lebih baik dibandingkan tahun 2019. Untuk tahun 2020 ke tahun 2021 mengalami penurunan yang signifikan menjadi Rp. 0,417929 yang artinya kemampuan Perusahaan juga mengalami penurunan dikarenakan tidak mampu menjamin kewajiban jangka pendeknya. Selanjutnya tahun 2021 ke tahun 2022 mengalami penurunan yang semakin signifikan yaitu menjadi Rp. 0,267991 yang artinya kondisi likuiditas Perusahaan sedang tidak baik-baik saja dikarenakan perusahaan tidak mampu menjamin kewajiban jangka pendeknya karena semakin menurun.

  • Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas.

Rasio kas                        = Kas dan Setara Kas/Hutang Lancar

Tabel 4. Tabel Perhitungan Rasio Kas (Cash Ratio) GGRM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun