Jika tidak percaya coba saja mengetik nama Benny K Harman di mesin pencari google. Di sana Anda akan menemukan ratusan berita dan artikel yang berisi perjuangan maupun gagasannya seputar human trafficking, kemiskinan dan korupsi.
Bahkan walaupun kewenangannya untuk memberantas human trafficking dibatasi fungsinya sebagai DPR, dia tetap menitipkan pesan kepada Kapolri, Tito Karnavian untuk menuntaskan masalah perdagangan orang di NTT dalam rapat Panja di Senayan.
Tak cukup Kapolri, Kepala Kejaksaan Agung juga dapat semprot BKH demi penuntasan kasus Human Trafficking.
Sayangnya di tengah hawa panas Pilkada NTT, lawan politiknya sering menyindir, 'Apa yang BKH buat untuk NTT?'.
Padahal kalau ditelisik lebih jauh, dia hanyalah seorang wakil rakyat. Bukan pemerintah eksekutif seperti bupati dan gubernur apalagi penegak hukum.
Keterbatasan peran itulah yang membakar semangat pria kelahiran Denge Manggarai ini untuk masuk lebih jauh dalam sistem kekuasaan. Dia ingin mendapat kuasa lebih bagi terwujudnya idealisme dan cita-cita kemanusiaan yang selama ini dia pendam.
Bagi BKH, perjuangan melawan Human Trafficking adalah perjuangan melawan sistem yang terorganisir rapi dalam kekuasaan. Maka tak ada cara lain selain merebut kekuasaan sebagai sarana perjuangan.
Politik baginya bukan tujuan, tetapi alat untuk mencapai tujuan yang lebih mulia yakni kemanusiaan.
Kalau Anda adalah salah satu orang yang haus akan kemanusiaan maka BKH adalah pilihan yang tepat. Bukan propaganda apalagi pencitraan tetapi karena rekam jejaknya telah terbukti dan teruji membela martabat kemanusiaan.
Apa salahnya mendukung orang yang telah terbukti berpihak pada kemanusiaan dan tidak punya cacat moral?
Karena itu mendukung BKH bukan karena keterpaksaan apalagi karena alasan 'minus malem'.