Naluri aktivisnya terus berkobar sekalipun sudah duduk di kursi empuk Senayan.
Sejak berkecimpung di dunia organisasi mahasiswa, sejumlah LSM hingga menjadi DPR-RI tiga periode, idealisme Benny K Harman di bidang kemanusiaan tidak pernah luntur.
Sejak 1992-1994, Benny mewakili YLBHI dalam Asian Forum For Human Rights di Bangkok.
Dari 1995-1998, Ia menjabat Direktur sekaligus pendiri Pengkajian Strategis Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Jakarta.
Sejumlah penghargaan di bidang kemanusiaan juga pernah diraihnya baik di level nasional maupun internasional.
"Bang Benny adalah pejuang hukum yang tetap berpijak pada nilai dasar kemanusiaan" aku seorang teman dekatnya di DPR-RI di Senayan.
Benny sendiri merupakan wakil rakyat yang lantang bersuara ketika ada kasus-kasus yang menurutnya menodai nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.
Sebagai Ketua Komisi III (periode 2009-2012) ia tidak pernah absen dari pemberitaan demi menyampaikan sikap dan gagasannya terhadap sebuah persoalan.
Tidak kurang dari persoalan revisi UU KPK, remisi bagi koruptor, soal Bank Century, kasus pemilihan Gubernur BI, kisruh Cicak vs Buaya, hak interplasi grasi Corby, menentang hukuman mati, hingga persoalan human trafficking yang terus melilit daerah kelahirannya NTT.
Soal ini tidak diragukan lagi dari diri Benny K Harman. Dia adalah pejuang kemanusiaan sejati.
Tulisan, gagasan dan komitmennya untuk mengentaskan kemiskinan, korupsi dan human trafficking adalah satu bukti keberpihakan Benny kepada nilai kemanusiaan.