Di sekolah ada program TTD bagi remaja putri. Kegiatan mingguan. Ada yang berlaku hari Jumat. Ada pula yang hari lain.
Setelah membagikan TTD, guru memberi aba-aba. “Ayo, anak-anak! Tunjukkan TTD-nya. Mana TTD-nya. Masukan ke mulut dan telan!”
Apa semua remaja putri menelannya?
Ternyata tidak sedikit yang pura-pura menelannya lalu membuang TTD ke laci. Makanya, wajar bila angka anemia di remaja putri masih cukup tinggi.
Jadi, benar kata peribahasa asing: you can lead a horse to water but you can't make him drink. Orang bisa saja dikasih makanan tapi membuatnya makan adalah hal lain.
Lalu, bagaimana caranya membuat orang mau makan makanan yang disediakan?
Ketiga, taruhlah makanan yang diberikan benar-benar dimakan semuanya dengan penuh rasa tulus dan syukur, apakah akan meningkatkan status kesehatan gizi penerima?
Bisa saja, kalau penerima manfaat belajar dari situ.
Belajar, maksudnya?
Iya, belajar karena program makanan-makanan seperti itu kan tidak 100% memenuhi kebutuhan gizi mereka. Untuk anak sekolah hanya berlangsung 1x sehari dan belum tentu memenuhi semua kebutuhan gizi dalam seharian.