Mohon tunggu...
Risa Marjanah
Risa Marjanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Pendidikan Agama Islam

𝘌𝘹𝘱𝘦𝘳𝘪𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘪𝘴 𝘵𝘩𝘦 𝘣𝘦𝘴𝘵 𝘵𝘦𝘢𝘤𝘩𝘦𝘳,, Cita-cita ingin menjadi orang yg sukses, berguna bagi bangsa, negara dan agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Islam terhadap Tahun Baru Masehi

26 Desember 2022   11:41 Diperbarui: 26 Desember 2022   11:43 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PANDANGAN ISLAM TERHADAP TAHUN BARU MASEHI

Oleh: Risa Marjanah

A. Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi

Umat Islam tidak boleh saling mengucapkan Selamat Tahun Baru, juga tidak boleh merayakannya (mereka tidak boleh merayakan Tahun Baru), karena keduanya adalah tasyabbuh (zikir) bagi orang kafir, meskipun kita dilarang melakukannya. Seperti di dalam hadits yang berbunyi:

Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia

termasuk golongan mereka".

Kemudian, sesungguhnya memberikan ucapan selamat yang terkait dengan suatu hari yang berulang tiap tahunnya, (hakekatnya) termasuk dalam makna merayakannya dan mengambil hari itu sebagai hari raya,hal inipun juga terlarang. Wallahu a'lam.

Selain itu sebenarnya ada alasan lain larangan merayakan tahun baru bagi umat Islam, apa sajakah itu?

Pertama. Ya, merayakan tahun baru apalagi dengan acara musik dan pesta kembang api dan sejenisnya, pasti membutuhkan biaya yang tidak murah. Ini adalah bentuk pemborosan yang dibenci oleh Allah Swt.

Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya Allah membenci tiga hal pada kalian; kabar buruk, membuang-buang harta, dan banyak bertanya," (HR. Bukhari).

 Kedua, begadang semalaman salah satu cara paling umum untuk merayakan malam tahun baru adalah menunggu pergantian tahun baru, yaitu tepat pukul 00:00. Oleh karena itu, orang yang merayakan tahun baru tetap terjaga hingga dini hari. Begadang dengan sia-sia adalah salah satu hal yang dibenci Nabi. Kecuali ada kebutuhan yang mendesak, Rasulullah akan tidur lebih awal di malam hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun