Dahaga serasa binasa menghiasi dayungan biduk,
kemelut rintihan sendu bersua dalam birai lubuk.
Hanya doa terpancar dalam setiap hembusan napas,
beraharap pedar tak sia-sia hanyut di lautan lepas.
Purnama kesekian kalinya hadir tak membawa tanda-tanda,
apa yang dinanti tak kunjung hadir di hadapannya.
Harapnya sederhana, hanya keluar dari jeratan pilu di masa lalu,
dan melihat rona datang dengan secercah harapan baru
Jangkar-jangkar usang telah dibenamkan,
layar-layar terbentang lebar telah diturunkan.
Kiranya tak ada lagi sekat untuk bergeming dengan tanda tanya,