Raini kaget, wajah yang kebingungan berubah menjadi amarah yang di pendam.Â
"Yun, yuni. Benarkah itu kamu nak. Gelang ini.."
"Iya, bun. Ini gelang yuni, sini yuni pakai."
Ibu mengambil gelang yang di tangan nenek dan Nenek itu melihat orang yang di depannya yang sedang memakai gelang itu.Â
"Iya kan, nek walaupun tidak muat lagi tapi yuni akan menjaga bunda. Ayo bunda kita pulang. "
Nenek itu melihat wajah ibu dan membalas dengan ucapan tegas.Â
"Kamu mengapa meninggalkan saya. Kenapa!!Â
Semenjak kamu kerja, kamu hanya memberikan toko ini dan meninggalkan saya sendirian kenapa!!. " Ucap nenek yang tegas namun mengeluarkan air mata.Â
Suasana berbalut dengan rasa kehangatan mereka berdua dilihat dari sang anak (Ibu) dengan cara ibu memeluk nenek itu kembali, nenek tersebut memeluk putri nya juga walaupun masih merasa kecewa terhadap anaknya.Â
Akhirnya sudah sekian lama tak bertemu sang pemilik gelang sudah ada di depan nya saat ini. Raini tak bisa berucap lagi, melihat tingkah laku ibu dan nenek yang sedang berpelukan.Â
"Hanya dirinya dan dirimu yang tahu dibalik kejadian sebenarnya. Obrolan kemarin pasti ucapan palsu yang sengaja agar aku tidak mengikuti jejakmu. " Ucap raini..Â