Keesokan harinya.. Raini menyiapkan alat-alat pribadi ke tas kerja dan memanggil ibu untuk bersiap-siap pergi ke toko nenek yang pernah ia temui. Raini melihat ibu, yang sedang membawa sarapan pagi dan tumbler, setelah itu ibu melihat ke arah diriku..Â
"Ibu sudah siap, ayo kita kesana kak? "
"Tapi, bu. Selepas aku dari toko nenek. Aku mau pergi kerja. "
Bahasa yang sebenarnya itu pernah di ucapkan namun, ibu merasa panik jadi mengulang ucapan raini dengan singkat.Â
"Dahlah kamu antar saja ibu. Kalau sudah baru boleh pergi. '
Raini hanya bisa mengiyakan ucapan ibu.Â
Kami membaca doa keluar rumah, mengunci rumah dan bergegas pergi ke sebrang jalan mencari angkutan umum datang.Â
Setelah itu suara klakson mengagetkan kami yang sedang menunggu angkutan umum itu datang.Â
Satu pijakan kaki kanan menaiki angkutan umum dengan perlahan-lahan dan sopir memulai perjalanan dengan hati-hati. Kemudian sampailah di suatu perhentian taman yang pernah di temui oleh raini bersama jio.Â
"Pak, sampai sini saja. Berapa pak harganya. "
"Ouh 4 ribu satu orang. "