Mohon tunggu...
Riris Ronauli
Riris Ronauli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura

Saya adalah mahasiswa ilmu komunikasi yang gemar menyusun kata menjadi cerita. Melalui artikel menarik, saya mengeksplorasi ide, menyampaikan pesan, dan menginspirasi pembaca untuk melihat dunia dari perspektif yang berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Respresentasi Perempuan Batak Dalam Film Ngeri - Ngeri Sedap : Analisis Peran, Konflik, Dan Tuntutan Sosial Berdasarkan Perspektif Gender Dan Budaya

19 Desember 2024   00:51 Diperbarui: 19 Desember 2024   00:51 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Mak Domu : “kata bapakmu, jangan kan kenalan, jumpa kau pun gak mau  kalau kerjaan mu cuman melawan”

Pada   Scene 2 dan 3 tetap sama , dimana Pak Domu meminta untuk Mak Domu yang berbicara kepada anak – anak mereka dan memberi isyarat kepada Mak Domu disaat ada pesan yang yang disampaikan Mak Domu tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan Pak Domu.

Deborah Cameron menekankan bahwa bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga mencerminkan dan memperkuat struktur kekuasaan dalam masyarakat. Bahasa   merepresentasikan  dunia  dari  sudut  pandang  maskulin  dan  sesuai  dengan  kepercayaan yang distereotipekan tentang wanita, pria, dan hubungan di antara keduanya (Katubi, 2004). Dalam hal ini, ketidakpercayaan yang tercermin dalam bahasa atau sikap Mak Domu, seperti menunggu instruksi dari suaminya-adalah bagian dari hubungan kekuasaan yang tidak setara antara gender. Ketika seorang perempuan merasa bahwa perkataannya tidak dianggap valid atau kurang penting dibandingkan dengan perkataan suami, ini memperlihatkan bahwa otoritas dalam hubungan tersebut lebih sering diberikan kepada laki-laki, dan ini tercermin dalam cara mereka berinteraksi melalui bahasa.

Pak Domu memegang otoritas penuh atas isi pesan yang harus disampaikan, menunjukkan dominasi patriarki di dalam keluarga. Mak Domu, di sisi lain, tidak memiliki kuasa untuk mengubah atau menyesuaikan pesan tersebut sesuai dengan pemahamannya sendiri. Hal ini mencerminkan realitas budaya patriarki dalam tradisi Batak, di mana laki-laki sering kali memegang kendali penuh dalam pengambilan keputusan, sementara perempuan hanya berfungsi sebagai pelaksana atau penghubung. Peran ini juga menggambarkan bagaimana perempuan, meskipun memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga komunikasi keluarga, tetap berada di bawah kendali laki-laki dalam struktur sosial dan keluarga yang patriarkal. Adegan ini secara simbolis menunjukkan ketimpangan gender yang menjadi bagian dari dinamika keluarga tradisional dalam masyarakat Batak.

Bagian 2         

Scene 1

film ngeri - ngeri sedap
film ngeri - ngeri sedap

Scene 2

film ngeri - ngeri sedap
film ngeri - ngeri sedap

Scene 3

film ngeri - ngeri sedap
film ngeri - ngeri sedap
Scene 4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun