Mohon tunggu...
Riris Namira
Riris Namira Mohon Tunggu... Lainnya - Riris Namira Hidayat

Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Penguasa Dipuji atau Disalahkan? Kekejaman dan Pengampunan, Lebih Baik Dicintai atau Ditakuti? Machiavelli

2 Desember 2021   15:07 Diperbarui: 2 Desember 2021   22:07 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Machiavelli “The Prince”  Sebagai Korelasi Pemimpin masa depan

Hal yang membuat saya tertarik dari pemikiran Machiavelli ia adalah realitas teori politik, Machiavelli merupakan diplomat Italia, politikus Italia lahir pada 3 Mei 1469.  Machiavelli menjadi terkenal karena buku yang berjudul II Principe ditulis 1513 membahas mengenai bagaimana strategi, pemetaan dan solusi walaupun di tulis 400 tahun yang lalu masih menyiratkan inspirasi kehidupan masa kini.

II Principe menjadi sebuah studi kalsik mengenai kekuasaan dan bagaimana cara memperolehnya dan karya ini memunculkan para pengikutnya yang menyebut dirinya sebagai “Machiavellian”. bahkan teori Machiavelli berulang kali di puji sebagai pendiri ilmu politik modern. 

Machiavelli tumbuh di bawah hukum anggota dinasti Medici, tujuan Machiavelli membuat tulisan “The Prince” untuk salah satu anggota Medici yakni Lorenzo the Magnificent akan tetapi tulisan tersebut diragukan sampai atau tidak kepada Lorenzo sebelum kematiannya 1513 dan di terbitkan tahun 1532 setelah kematian Machiavelli. 

Karya Machiavelli mengisaratkan dalam bentuk tulisan mengenai dinamika politik yang kacau dan tidak stabil di Florence tempat asalnya. Disini saya akan membahas mengenai beberapa bab pemikiran Machiavelli karena II Principe sebagai panduan pemimpin negara seperti Josef Stalin, Adolf Hitler dan Vladimir Lenin. Mari kita bahas karena banyak bertanya-tanya apakah pemikiran Machiavellli mengenai relevansi masa kini dikarenakan zaman-zaman kerajaan telah berlalu.

Machiavelli menulis karyanya The Prince tentang bagaimana mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan dan apa yang membuat individu menjadi pemimpin yang efektif. Menurut pemikirannya negara bisa berupa republic atau dominion/kerajaan yang berasal dari keluarga dari turun menurun generasi ke generasi, keadaan ini mudah untuk mengambil kendali dan mempertahankan keadaan baru itu sulit, negara turun menurun monarki dapat diambil dengan menghancurkan keluarga kerajaan seperti  Alexander menaklukan dan mempertahankan Persia dari Darius dan tewas. Setelah menang dari darius dan tewas, wilayah itu tetap aman bagi Alexander karena sebab sebab diatas para pengganti Aleksander, asal mereka tetap bersatu bisa menikmati ketenangan. Menurut Machiavelli ikuti contoh mereka yang ada di masa lalu dan melihat peluang mereka dan dipersenjatai dengan baik seperti untuk mempertahankan negara-negara baru dengan aman, semua perlawanan harus di hancurkan dengan menggunakan metode cepat dan tegas yang kejam akan tetapi di sisi lainnya seorang pangeran harus bisa memenangkan hati rakyat dan menghilangkan permusuhan apapun itu.

Memerintah kota yang sebelumnya hidup dalam hukum sendiri

Ada 3 cara menurut Machiavelli yang pertama dengan mengambil alih kekuasaan mereka, kedua mereka tinggal di sana dan ketiga membiarkan mereka hidup dengan hukum mereka sendiri. Karena untuk upeti dan mendirikan pemerintahan yang beranggotakan beberapa orang akan membuat beberapa orang bersahabat dengan sang penguasa. 

Sebagai contoh Sparta dan Roma, Sparta menguasai Athena dan Thebes dengan mendirikan pemerintahan didalamnya beranggotakan beberapa orang.

 Siapa pun yang menjadi penguasa sebuah kota merdeka dan tak menghancurkannya justru ia akan dihancurkan oleh nya karena selalu ada motif timbulnya peberontakan atas nama merdeka di masa lalu, namun kota hidup di bawah seorang penguasa dan keluarga penguasa yang lama di binasakan satu sisi mereka terbiasa patuh dan di sisi lain taka da penguasa lama ma mereka bisa memilih dari mereka sehingga mereka takut bagaimana kehidupan dengan kebebasan karena itu cara yang paling pasti adalah membuang mereka atau tinggal di antara mereka.

Mereka yang mencapai kekuasaan dengan kekejaman

Machiavelli berkata bahwa si penakluk bisa mengendalikan kekejaman atau tidak dilakukan setiap hari karena penguasa harus bisa menentramkan hati rakyatnya, memenangkan dengan menguntungkan mereka. Di atas semuanya seorang penguasa haruslah hidup bersama rakyatnya.

Berkaitan dengan kerajaan untuk rakyat ketika kaum bangsawan melihat mereka tak mampu melawan rakyat, mereka Bersatu dalam mengagungkan dan mengangkat seorang penguasa agar terlindung oleh otoritasnya, akan tetapi orang yang menjadi penguasa dengan bantuan kaum bangsawan memiliki kesulitan lebih besar dibandingkan orang yang diangkat rakyat jadi penguasa karena akan selalu hidup dengan rakyatnya. 

Orang yang setia pada penguasa tidak serakah maka harus dicintai atau dihormati. Orang yang menjadi penguasa dengan dukungan rakyat harus memelihara hubungan dengan rakyat. 

Kesimpulannya adalah perlu bagi penguasa untuk menjalin persahabatan dengan rakyat jika tidak ia tak punya sumber saat sengsara dan menderita. Karena itu kerjaan di posisi berbahaya jika penguasa berubah menjadi penguasa absolut yang memerintah atau menghakimi sendiri.

 Penguasa akan dihadapkapkan kesulitas kekurangan orang yang bisa di percaya karena itu penguasa yang bijak akan mencari cara yang membuat rakyatnya akan selalu membutuhkan pemerintahannya dalam kondisi apapun sehingga mereka akan setia kepadanya.

Mengukur kekuatan negara

Untuk melihat bagaimana sifat kerajaan maka diperlukan mempertimbangkan apakah penguasa bisa atau mampu dalam mempertahankan diri sendirian atau penguasa juga membutuhkan pihak lain? saya berpendapat bahwa orang yang bisa atau mampu mempertahankan dirinya sendiri hingga menyatukan pasukan dengan uang berlimpah, memiliki banyak pengikuti akan menguasai medan siapapun penyerangnya sedangkan orang yang tidak bisa menguasai medan akan membutuhkan bantuan lain yang artinya seorag penguasa memiliki kota yang kuat dan tak membuat dirinya di benci tak bisa di serang jika pun ia di serang dipastikan bahwa penyerang akan mundur. 

Machiavelli mengatakan bahwa tentara bayaran dan tentara bantuan asing itu berbahaya bahkan tak berguna, dan saya menyetujui karena jika seorang penguasa menggunakan tentara bayaran lain ia tak menjanjikan kesetiaan karena tentara yang paling baik adalah tentara rakyat negara sendiri yang mencerminkan kesetiaan.

Bagaimana Penguasa dipuji atau disalahkan?

Penguasa diletakkan paling tertinggi membuat mereka dipuji atau disalahkan, menurut Machiavelli penguasa berhak dipuji jika memang memiliki kualitas yang baik, ada yang terlihat kejam tapi ternyata penuh belas kasihan ada yang keperempuanan dan malu-malu dan bengis, ada yang manusiawi tetapi angkuh ada yang jujur lainnya cerdik ada yang keras lainnya mudah. 

Penguasa yang baik adalah penguasa yang bijak untuk menghindari sifat-sifat buruk di atas yang akan membuatnya jadi kehilangan suatu negara dan ia juga tak boleh keberatan melakukan sifat-sifat buruk tersebut jika akan hanya membuat sulit untuk menyelamatkan negara. 

Dikarenakan jika orang yang menganggap baik maka akan ditemukan beberapa hal yang tampak baik, jika hanya ditakuti bisa saja menuju pada keruntuhan, dan sebaliknya biasanya yang tampak buruk itulah yang bisa memberikan keamanan.

Kekejaman dan pengampunan, lebih baik dicintai atau ditakuti?

Sebelum diangkat, penguasa haruslah dianggap penuh belas kasih dan tidak kejam. Machiavelli mengatakan penguasa tak keberatan jika harus menggunakan kekejaman untuk melindungi rakyatnya. Kemudian pertanyaan yang muncul lebih baik di takuti atau dicintai? Jawabannya ditakuti dan dicintai akan tetapi memang sulit untuk memenuhi kedua hal bersamaan. J

jadi apabila harus memilih salah satu dari kedua tersebut menurut Machiavelli penguasa harus membuat dirinya ditakuti sehingga jika ia tidak mendapatkan inta maka ia bisa menghindari kebencian.

Menjaga kesetiaan

2 metode perang pertama dengan metode dengan hukum dan kekerasan, metode pertama untuk manusia dan kedua untuk hewan yang artinya seorang pengusaha harus tau bagaimana bertindak sebagai hewan harus meniru rubah dan singa. Penguasa harus tau kapan harus menjadi rubah untuk bisa tau terhadap perangkap dan jadi singa untuk menakuti serigala. Penguasa yang ingin hanya jadi singa tak memahami ini. 

Maka penguasa bijak tidak selalu menajaga kepercayaan apabila dengan melakukan ini bertentaangan dari kepentingannya. Dan penguasa tak harus memiliki sifat diatas namun perlu tampak seolah-olah dia memiliki gaya nya agar dia di pandang dan didengar ia harus tampak berbelas kasih, setia dan punya integritas, berkemanusiaan serta agama. Karena setiap orang bisa melihat namun sedikit yang bisa merasakan. 

Machiavelli juga membeahas mengenai benteng berguna atau sebaliknya, zaman dahulu benteng digunakan sebagai pelindung negara menurut Machiavelli benteng terbaik adalah cinta rakyat. Meski memiliki pertahanan benteng yang kuat tidak akan menyelamatkan sang penguasa bila dibenci rakyat

Strategi Pemimpin Meraih Reputasi

Yang membuat penguasa dihormati adalah keberanian dan membuktikan kecakapan, bila berperang maka penguasa yang baik tidak perlu takut terhadap si pemenang, seorang penguasa harus tak pernah membuat alasan bersama dengan seorang lebih kuat dari dirinya untuk melukai lainnya. 

Karena jika ia menang maka penguasa akan dalam kekuasaannya dan penguasa yang baik sebisa mungkin menghindari bawah kehendak orang lain. Penguasa harus bisa menunjukkan sebagai pecinta kebaikan  kemudian menarik rakyat memberikan kehormatan yang lebih tinggi dan mereka yang unggul dalam setiap seni kemudian menawarkan hadiah kepada siapa pun yang melakukan apa berupaya memajukan kota atau negaranya. Harus menjaga rakit disibukkan dengan berbagai   dengan pertunjukan dan festival. (Machiavelli, The Prince Sang Penguasa, 2018)

Relevansi Masa Kini

Dari pemikiran Machiavelli mendapat dukungan penduduk, dikarenakan jika tidak maka dia tak punya dukungan ketika menghadapi kesulitan. Seorang pemimpin tidak harus memerlukan sifat baik yang ada akan tetapi bisa saja bersikap seolah-olah memilikinya dan itulah kunci kekuasaan yang Absolut. Mereka juga harus tau bagaimana menakut-nakuti, mengintimidasi, menggeretak, membujuk dan menjebak karena semuanya adalah jumlah dari yang kita capai bukanlah apa yang akan kita inginkan. Machiavelli mengatakan jadilah pemimpin yang keras sekaligus licin segarang harimau dan secerdik rubah lembut akan tetapi bisa menerkam yang artinya pemimpin yang baik adalah pemimpin yang cerdas dalam bertindak.

Daftar Pustaka

Machiavelli, N. (2018). The Prince Sang Penguasa. Surabaya: Ecosystem Publishing, Copyright The New American Library of World Literature, Inc.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun