Machiavelli “The Prince” Sebagai Korelasi Pemimpin masa depan
Hal yang membuat saya tertarik dari pemikiran Machiavelli ia adalah realitas teori politik, Machiavelli merupakan diplomat Italia, politikus Italia lahir pada 3 Mei 1469. Machiavelli menjadi terkenal karena buku yang berjudul II Principe ditulis 1513 membahas mengenai bagaimana strategi, pemetaan dan solusi walaupun di tulis 400 tahun yang lalu masih menyiratkan inspirasi kehidupan masa kini.
II Principe menjadi sebuah studi kalsik mengenai kekuasaan dan bagaimana cara memperolehnya dan karya ini memunculkan para pengikutnya yang menyebut dirinya sebagai “Machiavellian”. bahkan teori Machiavelli berulang kali di puji sebagai pendiri ilmu politik modern.
Machiavelli tumbuh di bawah hukum anggota dinasti Medici, tujuan Machiavelli membuat tulisan “The Prince” untuk salah satu anggota Medici yakni Lorenzo the Magnificent akan tetapi tulisan tersebut diragukan sampai atau tidak kepada Lorenzo sebelum kematiannya 1513 dan di terbitkan tahun 1532 setelah kematian Machiavelli.
Karya Machiavelli mengisaratkan dalam bentuk tulisan mengenai dinamika politik yang kacau dan tidak stabil di Florence tempat asalnya. Disini saya akan membahas mengenai beberapa bab pemikiran Machiavelli karena II Principe sebagai panduan pemimpin negara seperti Josef Stalin, Adolf Hitler dan Vladimir Lenin. Mari kita bahas karena banyak bertanya-tanya apakah pemikiran Machiavellli mengenai relevansi masa kini dikarenakan zaman-zaman kerajaan telah berlalu.
Machiavelli menulis karyanya The Prince tentang bagaimana mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan dan apa yang membuat individu menjadi pemimpin yang efektif. Menurut pemikirannya negara bisa berupa republic atau dominion/kerajaan yang berasal dari keluarga dari turun menurun generasi ke generasi, keadaan ini mudah untuk mengambil kendali dan mempertahankan keadaan baru itu sulit, negara turun menurun monarki dapat diambil dengan menghancurkan keluarga kerajaan seperti Alexander menaklukan dan mempertahankan Persia dari Darius dan tewas. Setelah menang dari darius dan tewas, wilayah itu tetap aman bagi Alexander karena sebab sebab diatas para pengganti Aleksander, asal mereka tetap bersatu bisa menikmati ketenangan. Menurut Machiavelli ikuti contoh mereka yang ada di masa lalu dan melihat peluang mereka dan dipersenjatai dengan baik seperti untuk mempertahankan negara-negara baru dengan aman, semua perlawanan harus di hancurkan dengan menggunakan metode cepat dan tegas yang kejam akan tetapi di sisi lainnya seorang pangeran harus bisa memenangkan hati rakyat dan menghilangkan permusuhan apapun itu.
Memerintah kota yang sebelumnya hidup dalam hukum sendiri
Ada 3 cara menurut Machiavelli yang pertama dengan mengambil alih kekuasaan mereka, kedua mereka tinggal di sana dan ketiga membiarkan mereka hidup dengan hukum mereka sendiri. Karena untuk upeti dan mendirikan pemerintahan yang beranggotakan beberapa orang akan membuat beberapa orang bersahabat dengan sang penguasa.
Sebagai contoh Sparta dan Roma, Sparta menguasai Athena dan Thebes dengan mendirikan pemerintahan didalamnya beranggotakan beberapa orang.
Siapa pun yang menjadi penguasa sebuah kota merdeka dan tak menghancurkannya justru ia akan dihancurkan oleh nya karena selalu ada motif timbulnya peberontakan atas nama merdeka di masa lalu, namun kota hidup di bawah seorang penguasa dan keluarga penguasa yang lama di binasakan satu sisi mereka terbiasa patuh dan di sisi lain taka da penguasa lama ma mereka bisa memilih dari mereka sehingga mereka takut bagaimana kehidupan dengan kebebasan karena itu cara yang paling pasti adalah membuang mereka atau tinggal di antara mereka.
Mereka yang mencapai kekuasaan dengan kekejaman