Mohon tunggu...
Ririn Fajrin Nur Rosyadi
Ririn Fajrin Nur Rosyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Penggemar Toppoki dan Penyuka Novel.

...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bukan Yang Aku Inginkan

12 November 2021   21:13 Diperbarui: 12 November 2021   21:33 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sayang, kenapa gak cerita. Aku akan berusaha selalu ada disamping mu kok. Semuanya akan baik-baik saja. Kalau butuh bantuan, hubungi aku ya," balasnya dengan tersenyum. 

Terjadi perbincangan panjang antara Afry dan Ranny, sehingga tak terasa sudah larut malam dan adiknya sudah tertidur di sofa depan Rumah. Afry pun pamit pulang dan berjanji akan kembali lagi.

** 

Malam itu Ranny sedang tidur, ia terbangun karena ada suara pria yang sedang mengobrol diruang tamu. 

"Sayang besok kamu ada waktu luang?," tanya Papa pada seseorang ditelepon. 

Ranny terpaku, ia tidak bisa lagi melanjutkan langkahnya. Ia pun mencoba mendengarkan dari balik pintu kamarnya yang berada tepat di samping ruang tamu. 

"Besok Mas jemput kamu ya dari kantor." Papa menutup teleponnya.

**
Pagi itu Ranny tidak merasa bergairah, seakan ada yang salah. Ranny segera menuju ruang tamu dan membuka handphone Papa. Tertera nama sayang dihandphonenya. Ranny tertegun. 

"Jelas ini bukan nomor Mama" gumamnya dalam hati sambil membuka setiap pesan masuk yang ada dihandphone Papa.
Kini Ranny tau, apa yang menyebabkan Mama pergi dan belum kembali hingga sekarang. Ranny tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya pasrah pada keadaan dan mencoba beradaptasi. Menangis pun sudah tak bisa, karena sudah sangat sering Papa dan Mamanya bertengkar namun Ranny baru tau kali ini alasan pertengkaran mereka. 

Ranny menelepon Afry namun tidak diangkat. Ia sedang ingin mencari udara segar dan meminta Afry menemaninya. Akhirnya ia memutuskan untuk kerumah Afry, tentunya dengan membawa adiknya. Sesampainya di rumah Afry, sepi sekali. Namun pintu depan terbuka, ia pun mengetuk pintu rumah Afry dan tidak ada jawaban. Akhirnya Ranny pun masuk ke rumahnya. 

"Ha..ha..ha jangan gitu dong yang," ada suara perempuan dari kamar Afry.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun