dianggap terlalu formal atau kurang interaktif bagi pemilih pemuda. kampanye politiknya juga
terasa lebih pada pencitraan daripada dialog dua arah yang lebih inklusif. Sedangkan generasi
muda menginginkan komunikasi yang terasa seperti diskusi atau pendekatan kolaboratif bukan
sekedar narasi yang diarahkan dari atas ke bawah.
 Ganjar juga mendapat kritik karena sikapnya terhadap isu-isu sensitif seperti RUU cipta
kerja, yang dipandang generasi muda kurang berpihak dan terkesan mendukung kebijakan
kontroversial ini mempengaruhi persepsi pemilih pemuda yang menginginkan keberpihakan
lebih tegas lagi pada hak-hak pekerja. Meski ganjar memanfaatkan media sosial Namun ternyata,
iya juga gagal menyampaikan komunikasi politiknya kepada pemilih pemuda. Ia gagal
komunikasi politik meski sudah memanfaatkan media sosial.
PEMBAHASAN