Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Curang... Curang!

29 Februari 2024   15:58 Diperbarui: 29 Februari 2024   16:45 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pngtree.com

Suta Salo sambil mengelus janggutnya bergumam: "Ada-ada saja Pak Lurah ini, wakil kapten kok bocah ingusan? Kesebelasan Amin bakal menang mudah ini "

Bang Acim, Kepala Kantor Panitia Umum menyampaikan ke warga kelurahan: "Sudah ada tiga kesebelasan yang memenuhi syarat ikut pertandingan, dan silahkan kepada semua kesebelasan untuk melakukan pertandingan uji coba ke seluruh pelosok kelurahan. Waktu yang diberikan adalah mulai dari hari ini, sampai tiga hari sebelum pertandingan. Pertandingan agar dilakukan secara aman dan damai!"

Wakil dari masing-masing kesebelasan, termasuk Eyang Putri Mejah, Suta Salo, Pak Lurah dan seluruh pendukung masing-masing kesebelasan mengangguk kepala, tanda setuju. Semua yakin kesebelasannya akan menang.

"Kita damai ya Pak Salo, Pak Lurah", ujar Eyang Putri Mejah.

"Aman!", sahut Suta Salo. Pak Lurah juga tersenyum simpul tanda setuju.

Bagian Dua: Komentar Pengamat yang Mengejutkan

Asto, sekretaris peternakan kerbau milik Eyang Putri Mejah berjalan tergesa-gesa, dengan muka merah.

"Hmm", dengusnya saat disapa penjaga peternakan. "Eyang Putri ada di ruangan?", tanya Asto ke penjaga.

"A..ada Pak, si..silahkan ...", sahut penjaga gugup. Dia sudah hafal, kalau Asto sudah bersikap demikian, berarti ada sesuatu yang penting dan gawat, yang harus segera disampaikan ke Eyang Putri Mejah.

Asto mengetuk pintu ruangan Eyang Putri Mejah dan langsung membuka pintu. Eyang Putri Mejah yang sedang berdandan kaget, "Ada apa Asto?"

"Gawat Eyang, gawat!", kata Asto.  "Para pengamat sepakbola di kelurahan menyatakan kesebelasan PG akan menang telak! Kesebelasan kita, kesebelasan Gama pasti kalah!", lanjutnya panik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun