Mohon tunggu...
Ripan
Ripan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia

Di tengah dunia yang berputar cepat, saya adalah penjelajah kata dan perasaan. Saya menulis untuk menghidupkan kembali kenangan indah dan menciptakan pelangi dari kata-kata. Bergabunglah dengan saya dalam perjalanan menemukan keindahan dalam setiap detik dan momen kehidupan. 📖✍️

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelangi di Balik Mendung

1 Agustus 2024   17:46 Diperbarui: 1 September 2024   12:04 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hujan membawa sunyi | Pixabay (pixabay.com/Pexels)

Melati tersenyum, merasakan beban di hatinya terangkat. Dia merasa lebih kuat, lebih damai. Dengan perasaan baru ini, dia kembali ke dunia nyata. Pohon beringin tua itu masih berdiri di sana, tapi kali ini, Melati melihatnya dengan mata yang berbeda. Dia tahu bahwa ibunya tidak pernah benar-benar pergi. Ia selalu ada, dalam kenangan, dalam cinta yang tak pernah pudar.

Dengan keyakinan baru, Melati bangkit dan berjalan ke depan, siap menghadapi dunia dengan senyum dan harapan yang baru. Pelangi yang ia temukan di hatinya akan selalu menyertainya, memberikan warna pada hidupnya yang sebelumnya suram. Dan dia tahu, bahwa meskipun badai datang, pelangi itu akan selalu muncul, mengingatkan bahwa ada keindahan setelah setiap hujan yang berlalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun