Mohon tunggu...
Rio Yunaris Umbara
Rio Yunaris Umbara Mohon Tunggu... Apoteker - Praktisi Kesehatan

Sudah malang melintang selama 10 tahun lebih di dunia kesehatan terutama Obat-obatan/kefarmasian, hobi menulis artikel kesehatan, membuat orang lain sadar atas pentingnya kesehatan, minat pada bidang farmakologi, fitofarmaka, biologi farmasi, farmasi klinik dan lain-lain

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hati-hati, Jika Minum Paracetamol Tidak Sesuai Aturan Bisa Merusak Hati!

3 Juli 2022   14:42 Diperbarui: 5 Juli 2022   20:15 1560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi paracetamol (Sumber dari clubfoto via parapuan.co)

Bagaimana mekanismenya?

Setelah obat diminum, obat mengalami beberapa proses perombakan oleh tubuh. Salah satu prosesnya adalah metabolisme. Proses ini berfungsi sebagai aktivasi dan inaktivasi obat. 

Organ yang bertanggung jawab pada proses ini adalah hati. Obat tidak akan bekerja apabila tidak mengalami proses aktivasi oleh enzim sitokrom P450 di hati. 

Analoginya begini pintu itu adalah hati, Kunci itu adalah enzim sitokrom P450 dan Manusia itu adalah paracetamolnya. 

Bila manusia itu ingin memasuki suatu ruangan yang berpintu dan terkunci, harus buka dulu kuncinya, lalu buka juga pintunya, maka manusia itu bisa masuk ke dalam ruangan tersebut. 

Kurang lebih seperti itu analoginya, enzim sitrokom P450 yang ada pada organ hati memudahkan paracetamol untuk masuk kedalam aliran darah dan bekerja sebagaimana mestinya. 

Selanjutnya proses Inaktivasi adalah kebalikan dari proses Aktivasi, yaitu mengubah paracetamol yang aktif bekerja tadi, menjadi paracetamol yang tidak aktif dan siap diekskresikan (dibuang/dikeluarkan) dari tubuh. 

Sebagian besar obat-obatan diekskresikan melalui organ ginjal dan selanjutnya dibuang bersama urin, termasuk paracetamol ini. Zat sisa/zat sampingan hasil dari metabolisme biasa disebut dengan metabolit. Salah satu metabolit paracetamol adalah NAPQI (N-asetil-p-benzoquinonimin). 

Zat ini sangat toksik  dan ditengarai sebagai penyebab dari kerusakan organ hati tadi. Pada dosis normal konsumsi paracetamol, metabolit NAPQI ini lebih mudah dinetralkan dan dikeluarkan oleh tubuh.

Namun apabila dosis paracetamol terlalu besar (over dosis) atau pemakaian dalam jangka panjang, keadaan metabolisme dalam hati menjadi jenuh dan NAPQI ini sulit untuk dinetralkan dikeluarkan oleh tubuh, sehingga metabolit NAPQI terlalu banyak dalam darah dan terikat oleh sel-sel di organ hati. Akibatnya sel-sel dalam hati terhambat kerjanya dan organ hati tidak bisa bekerja sebagai mana mestinya dan akan mengalami kerusakan hati sampai gagal fungsi hati. 

 Bijak Menggunakan Obat adalah Kuncinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun