Mohon tunggu...
Nova Rio Redondo
Nova Rio Redondo Mohon Tunggu... Mahasiswa - #Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang. Personal Blog: novariout.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berbagi Keluh Kesah dari Seorang Pembuat Meme

3 Juni 2023   19:59 Diperbarui: 3 Juni 2023   20:05 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh Meme Dakwah | facebook.com - Meme Dakwah Indonesia ( Karya Mas L) 

Selain menulis, saya juga mempunyai hobi membuat meme yang biasanya saya bagikan di komunitas atau grup dibeberapa media sosial.

Dalam menciptakan sebuah meme, perlu yang namanya kekratifan, ketekunan, dan sedikit riset untuk mencari fakta yang sebenarnya. Bagi saya, yang terpenting dari sebuah meme adalah kebermanfaatan dan nilai hiburannya.

Kesenangan membagikan meme juga memberikan kesempatan kepada saya untuk terlibat dalam komunitas online yang penuh dengan orang-orang kreatif dan humoris.

Sebagai seorang pembuat meme, saya sering kali merasakan keluh kesah yang mungkin sulit dipahami oleh orang lain.

Meskipun Membuat meme merupakan kegiatan yang menghibur dan membutuhkan kreatifitas, tetapi ada beberapa tantangan dan frustrasi yang saya alami di balik layar. 

Berikut merupakan beberapa keluh kesah yang ingin saya sampaikan:

1. Harus Mengikuti Sebuah Meta agar Cepat di Terima

Salah satu keluh kesah yang saya alami dalam membuat meme adalah, terkadang dalam membuat meme kita juga harus mengikuti sebuah meta agar meme kita bisa diterima dan dipublikasikan oleh komunitas tersebut.

Meta dalam meme merujuk pada, sebuah format meme yang bisa dibilang sedang digandrungi oleh kebanyakan orang. Atau format pembuatan meme yang sedang populer. 

Dunia meme sangat cepat,  tren dapat berubah dalam hitungan jam. Sebagai pembuat meme, sulit untuk tetap relevan dan terus menghasilkan konten yang populer karena tren berubah dengan cepat.

Memiliki nilai aktual dan fakta yang akurat merupakan suatu nilai tambah dalam membuat meme agar cepat diterima oleh sebuah grup atau komunitas.

Sebenarnya bisa saja membuat meme secara pribadi kemudian membagikannya lewat akun sosial media yang kita punya, tanpa harus menunggu antrian publikasi dari komunitas, tapi hal itu memiliki kepuasaan rasa yang berbeda.

2. Menyebarluaskan Karya Tanpa Memberikan Kredit yang Pantas

Pembuat meme akan merasa senang jika meme yang dibuatnya disebarluaskan, apalagi meme tersebut berbau dengan dakwah dan ajakan suatu keaikan.

Namun terkadang terdapat beberapa orang yang menyebarkan sebuah meme malah memberikan kredit yang kurang pantas dan membuat pembuat meme aslinya menjadi kecewa.

Sebagai contoh, didalam meme biasanya seseorang memberikan sebuah tanda atau water mark yang menunjukan bahwa meme tersebut telah dibuat dan sudah memiliki identitas. water mark atau mudahnya hampir sama dengan tanda tangan.

Tapi terkadang masih ada beberapa orang yang menghapus atau mengganti water mark saat membagikan kembali meme tersebut, agar terlihat bahwa meme tersebut adalah buatannya, atau hanya sekedar ingin agar meme tersebut enak dipandang.

Mungkin hal ini hampir sama saat seseorang membagikan sebuah karya melalui cerita Instagramnya berupa musik, quotes, tips, atau gambar menarik,tapi orang tersebut malah menghapus identitas atau nama akun instagram pembuatnya yang semestinya tertera.

Hal itu mungkin bisa dibilang sakit tapi tidak berdarah bagi sebagian pembuat konten apapun itu. 

Kejadian semacam itu dapat menjadi frustrasi karena kehormatan dan pengakuan atas karya kreatif yang telah dibuat menjadi terabaikan.

Contoh Meme Dakwah | facebook.com - Meme Dakwah Indonesia ( Karya Mas L) 
Contoh Meme Dakwah | facebook.com - Meme Dakwah Indonesia ( Karya Mas L) 

3.  Perbedaan Konteks Pemahaman dengan Warganet

Ketika sebuah meme dibuat, bisa jadi meme tersebut diinterpretasikan atau diberikan konteks yang berbeda oleh pengguna lain. Walaupun ini hal yang wajar terkadang juga dapat menimbulkan rasa campur aduk. karena humor dan makna sebuah meme dapat sangat subjektif. 

Terkadang, makna asli atau niat pembuat meme bisa hilang atau berubah ketika meme itu tersebar luas dan digunakan oleh orang lain.

Hal ini bisa terjadi saat pembuat meme mencampurkan lebih dari sekedar satu unsur dalam pembuatan memenya. Misalkan menggabungkan unsur teks dalam meme, gambar, caption, kejadian yang aktual, musik, atau bisa juga yang lainnya.

Meskipun meme dapat memiliki makna atau konteks yang berbeda bagi setiap individu atau kelompok, hal itu juga bisa menjadi daya tarik dan kekuatan meme itu sendiri.

Meme SpongeBob -Meme | facebook.com - Mekdi (Meme Khusus Dinikmati)
Meme SpongeBob -Meme | facebook.com - Mekdi (Meme Khusus Dinikmati)

4. Kurangnya Penghargaan dan Apresiasi

Saat membuat meme jangan pernah sekali-kali berpikir tentang sebuah penghargaan atau mem kita diapresiasi oleh orang lain. Buat saja meme dengan baik dan ikhlas. Setidaknya begitulah yang saya pikirkan saat membuat meme.

Apresiasi berupa "like" dan komentar baik dari netizen itu menurut saya sudah merupakan apresiasi yang sangat luar biasa. Atau membagikan meme dengan tanpa mengubah water mark itu juga merupakan sebuah apresiasi.

Meskipun meme seringkali mendapatkan banyak perhatian dan menjadi viral, pembuatnya tidak selalu mendapatkan penghargaan atau kompensasi yang layak atas karya mereka.

Walaupun kurangnya penghargaan bisa menjadi frustrasi bagi pembuat meme, banyak dari mereka yang tetap terus menciptakan karya dan berkontribusi pada budaya meme dengan semangat kreatif mereka.

5. Serangan Komentar Negatif dari Warganet dan Orang Sekitar

Serangan-serangan seperti ini memang selalu terjadi saat kita mencoba berkarya. Ya mau gimana lagi namanya juga orang hidup, selalu ada saja cobaannya.

Kita semua tau sendiri komentar negatif warganet +62 itu seperti apa. Untuk menanggapi komentar negatif yang brutal dan bar-bar yaitu cuma satu, biarkan saja.

Komentar semacam itu memang terkadang menyakitkan, tapi jika kita hadapi dengan santai tanpa membalas komentarnya malah terkadang juga bisa jadi sarana hiburan bila dibaca berulang-ulang.

Walaupun komentar negatif terhadap pembuat meme adalah fenomena yang umum di dunia online, tapi terkadang ada juga komentar yang sudah sangat berlebihan.

Untuk komentar yang datang dari orang sekitar, biar cepat cukup dengarkan saja. Hehe.

Meme SpongeBob | facebook.com - Meme Dakwah Kebutuhan Iman (Karya Charger Iman)
Meme SpongeBob | facebook.com - Meme Dakwah Kebutuhan Iman (Karya Charger Iman)

Membuat sebuah karya memang terkadang melelahkan tapi bisa jauh melelahkan jika berangan-angan bahwa karya kita akan disukai banyak orang, namun kenyataannya berlawanan.

Menulis dan membuat meme sudah merupakan sebuah hobi bagi saya, jadi apapun itu yang menghalangi tidak akan jadi masalah yang berarti.

Dihargai bukanlah kata yang cukup besar untuk menggambarkan betapa pentingnya kita dalam hidup orang lain. - (Patrick Star)

Kurang lebih itulah keluh kesah yang ingin saya sampaikan dalam membuat meme. Jika anda menyukai meme tolong ingat hal yang saya sampaikan ini.

Meskipun ingat beberapa menit terus kemudian lupa juga tidak apa-apa. wkwkwkwk. Semoga keluh kesah ini dapat tersampaikan. Semoga harimu menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun