Masalah utama Medan adalah ketimpangan. Entah itu ekonomi atau pendidikan, ketimpangan sejujurnya lebih marak ketimbang kriminalitas. Sekarang lebih bagus warga saling mengerti sembari berharap Bobby membawa Medan ke arah yang dijanjikan. Tidak perlu kemaruk ingin membalas kekejian pelaku kriminal, apalagi sampai mendukung tindakan tembak di tempat. Serahkan saja yang begituan ke pengadilan, toh kriminalitas juga berkat kita semua.
Tapi ada persoalan juga di sini. Karena begitu dipenjara, kehidupan mereka mandek seketika. Negara ini masih memakai pola pikir menghukum ketimbang membina. Dan setelah dipulangkan, tidak dipikirkan bagaimana mereka hidup dari cara yang benar.
Beda di Amerika Serikat. Di sana pelaku kriminal yang dikembalikan ke publik akan menjadi tanggung jawab negara. Negara sangat paham bahwa sulit mencari pekerjaan bagi mantan warga binaan. Maka negara mengatur pekerjaan untuk mereka. Atau untuk orang-orang dengan keahlian tertentu bisa direkrut ke dalam aparat keamanan. Itu adalah kiat jitu agar mereka tidak terjerembap kembali ke jurang kriminal.
Di kita tidak. Warga binaan yang pulang ke publik malah jadi buah bibir, dipersulit mencari kerja, dan kalau perlu tidak diberi kesempatan untuk hidup lagi. Kita tidak sadar bahwa hukuman seperti ini akan membuat mereka balik lagi melakukan tindakan kriminal.
Warga +62 memang terkenal senang menghukum orang berkali-kali. Itulah fakta di negara yang katanya paling ramah-tamah di dunia...
~Rio
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H