Mohon tunggu...
Rio Nur Ilham
Rio Nur Ilham Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati

Bukan Basa-basi

Selanjutnya

Tutup

Medan Pilihan

Renungan Mengapa Kriminalitas di Medan Terus Tumbuh: Apa Kita Turut Melestarikannya?

4 Agustus 2023   13:17 Diperbarui: 4 Agustus 2023   13:26 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah utama Medan adalah ketimpangan. Entah itu ekonomi atau pendidikan, ketimpangan sejujurnya lebih marak ketimbang kriminalitas. Sekarang lebih bagus warga saling mengerti sembari berharap Bobby membawa Medan ke arah yang dijanjikan. Tidak perlu kemaruk ingin membalas kekejian pelaku kriminal, apalagi sampai mendukung tindakan tembak di tempat. Serahkan saja yang begituan ke pengadilan, toh kriminalitas juga berkat kita semua.

Tapi ada persoalan juga di sini. Karena begitu dipenjara, kehidupan mereka mandek seketika. Negara ini masih memakai pola pikir menghukum ketimbang membina. Dan setelah dipulangkan, tidak dipikirkan bagaimana mereka hidup dari cara yang benar.

Beda di Amerika Serikat. Di sana pelaku kriminal yang dikembalikan ke publik akan menjadi tanggung jawab negara. Negara sangat paham bahwa sulit mencari pekerjaan bagi mantan warga binaan. Maka negara mengatur pekerjaan untuk mereka. Atau untuk orang-orang dengan keahlian tertentu bisa direkrut ke dalam aparat keamanan. Itu adalah kiat jitu agar mereka tidak terjerembap kembali ke jurang kriminal.

Di kita tidak. Warga binaan yang pulang ke publik malah jadi buah bibir, dipersulit mencari kerja, dan kalau perlu tidak diberi kesempatan untuk hidup lagi. Kita tidak sadar bahwa hukuman seperti ini akan membuat mereka balik lagi melakukan tindakan kriminal.

Warga +62 memang terkenal senang menghukum orang berkali-kali. Itulah fakta di negara yang katanya paling ramah-tamah di dunia...

~Rio

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun