Kopiku hampir beku di sudut meja
Dinginnya merambat hingga ke ujung jemari
Ingin terus ku teguk kopi itu
Manisnya masih ada
Masihku rasa di ujung-ujung lidah
Warnanya masih hitam
Masihku lihat dari sudut-sudut mata
Namun hangatnya telah tiada
Pergi bersama terpaan badai
Inginku hangatkan kopi itu
Mengembalikan hawa yang telah tiada
Namun selimutku telah menua
Kusut tak berbentuk bak kulit kakek tua
Ada robekan-robekan di setiap jengkal
Inginku buang saja kopi itu
Menumpahnya pada lorong gelap
Membuangnya bersama tumpukan sampah
Namun tanganku enggan bergerak
Takut pada cangkir yang membungkus
Segan pada meja yang menopang
Aku masih mau meneguknya
Memberi hangat pada jiwa yang takut
Mencipta inspirasi pada raga yang gemetar
Aku masih suka kopi itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H