Namun selimutku telah menua
Kusut tak berbentuk bak kulit kakek tua
Ada robekan-robekan di setiap jengkal
Inginku buang saja kopi itu
Menumpahnya pada lorong gelap
Membuangnya bersama tumpukan sampah
Namun tanganku enggan bergerak
Takut pada cangkir yang membungkus
Segan pada meja yang menopang
Aku masih mau meneguknya
Memberi hangat pada jiwa yang takut
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!