Sepulangnya Bendiman dari kuliah di luar negeri, ia merasa sangat terkejut saat mendapati kantor Media Suara Rakyat telah disegel.
Segera Bendiman menghubungi wakil redakturnya--Kanta--yang ditugaskan memimpin selama ia di luar negeri untuk menjelaskan duduk perkara dari penyegelan itu.
Kemudian diketahuilah bahwa Suara Rakyat disegel atas perintah sorang pejabat yang bernama MUNTADIR.
*****
Ketidakadilan ada di mana-mana. Bahkan, para petinggi pun tak segan-segan membunuh orang yang tidak sejalan.
Ya, pejabat negara yang seharusnya mengayomi rakyatnya malah menggunakan kekuasaan untuk bersikap semena-mena, serta menghalalkan segala cara untuk ambisinya.
Tenang, ini bukan kisah di Indonesia!
Cerita ini terjadi di Negara Nusanden-negara fiksi-yang saya buat beberapa waktu lalu (tepatnya awal tahun 2024 ini). di buku "Robohnya Pemimpin Kami".
Kriminalitas dan kebiadaban seakan sebuah hal yang biasa di sini.
IV. Pembahasan Isi
MASA LALU, MASA KINI, MASA DEPAN.