I. Pembuka
Apa yang terjadi dengan Media Suara Rakyat? Kantor berita yang selama ini menjadi penyaluran suara rakyat tiba-tiba disegel!
Tokoh di dalam Buku Robohnya Pemimpin Kami: Bendiman, Kanta, Japo, Seba, Muntadir, Presiden, dan beberapa tokoh tambahan lainnya.
Alur dalam cerita dalam buku ini dibawakan dan diceritakan oleh seseorang yang bernama Manzi.
II. Latar Belakang
Buku "Robohnya Pemimpin Kami" merupakan cerita di dalam cerita, yang biasa disebut cerita bersarang atau cerita selipan.
Sang tokoh yang bernama Manzi sangat menyukai novel buatan sang kakek. Tapi setiap sampai akhir cerita ia selalu dibuat tidak puas.
Sehingga ia memutuskan menulis ulang novel tersebut dengan cara berceritanya sendiri; tanpa merubah tokoh atapun alurnya.
III. Dinamika
Kejadian penyegelan Suara Rakyat bermula pada saat konferensi pers yang diadakan oleh LPP(Lembaga Pertimbangan Pusat).
Seorang jurnalis mengajukan beberapa pertanyaan, salah satunya tentang pengaliran dana ke suatu rekening fiktif. Di mana pelaksana proyek tersebut adalah ketua LPP---Muntadir.
Pertanyaan yang sangat fatal!
Sang jurnalis harus menanggung akibat atas tidakan tersebut. Media tempatnya bekerja pun juga mengalami nasib yang malang, dibekukan!
*****
Sepulangnya Bendiman dari kuliah di luar negeri, ia merasa sangat terkejut saat mendapati kantor Media Suara Rakyat telah disegel.
Segera Bendiman menghubungi wakil redakturnya--Kanta--yang ditugaskan memimpin selama ia di luar negeri untuk menjelaskan duduk perkara dari penyegelan itu.
Kemudian diketahuilah bahwa Suara Rakyat disegel atas perintah sorang pejabat yang bernama MUNTADIR.
*****
Ketidakadilan ada di mana-mana. Bahkan, para petinggi pun tak segan-segan membunuh orang yang tidak sejalan.
Ya, pejabat negara yang seharusnya mengayomi rakyatnya malah menggunakan kekuasaan untuk bersikap semena-mena, serta menghalalkan segala cara untuk ambisinya.
Tenang, ini bukan kisah di Indonesia!
Cerita ini terjadi di Negara Nusanden-negara fiksi-yang saya buat beberapa waktu lalu (tepatnya awal tahun 2024 ini). di buku "Robohnya Pemimpin Kami".
Kriminalitas dan kebiadaban seakan sebuah hal yang biasa di sini.
IV. Pembahasan Isi
MASA LALU, MASA KINI, MASA DEPAN.
Layaknya sebuah siklus dalam kehidupan, akan ada peristiwa serupa yang terus berulang.
Tulisan yang saya buat awal tahun 2024 ini, terinspirasi dari kejadian beberapa puluh tahun silam di Indonesia(pada masa orba), dan sebenarnya jika ditarik jauh ke belakang peristiwa serupa juga terjadi; sebut saja revolusi prancis.
Ternyata masih dapat terulang kembali pada masa ini atau pun dikemudian hari, selama para penguasa tidak dapat belajar dari kesalahan para pendahulunya.
V. Penutup
Tentu tidak banyak yang bisa saya sampaikan mengenai isi cerita di sini.
Kalau kamu mau tahu lebih lanjut bisa baca di instagram _12_1_0
Semoga dapat dipahami dan hatimu tergerak untuk membeli buku ini, wahai pembaca!Â
Baca spoiler di instagram _12_1_0 dan rrio_nalanda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H