"papah sama mamah semuanya lagi keluar, kamu gabisa ketemu"
"lagian kamu kenapa nekat banget sih kerumah? Kamu tau kan kalau papah tau aku pasti kena marah sama papah." Jelas rian kepada karin dengan nada agak tinggi.
"kamu gamau banget aku kenal sama papah kamu?!! Aku cuman gamau selama hubungan kita ini, aku ga dikenalin ke orangtua kamu!! Kita bukan anak kecil lagi!! Mau sampai kapan hubungan kita ini diam-diam!!."
"kaakk." Terdengar suara adik rian bernama rina dari depan pintu kamar belakang dengan menatap ke arah karin. Sontak perdebatan kecil itu pun terhenti.
"temenin aku main yu kak! Aku bosen nih main sendiri" saut rina sambil menunjukan mainannya.
Akhirnya mereka berdua main bareng, dan rian merasa lega karna perdebatannya tidak di lanjut. Coba saja kalau rina tidak muncul, pasti rian bingung memikirkan alasan selanjutnya.
3 Tahun berlalu.....
Sebetulnya masih panjang perjalanannya, namun aku persingkat karena pasti cape bacanya. Nanti aku buatkan bukunya saja ya!!
Akhirnya mereka tiba di semester akhir. Kalian pasti tau kalau semester akhir pasti lagi pusing-pusingnya skripsi!. Karna terlihat karin dengan raut wajahnya sambil menatap laptop itu tidak enak dilihat. Berbeda dengan rian, yang masih saja santai menghadapi semester akhirnya, karna rian tidak mengerjakannya.
Beberapa kali karin minta bantuan ke rian mencari sesuatu yang dibutuhkan untuk memenuhi skripsinya, tapi jika diingat rian itu kan kuliahnya banyak dikorbankan hanya untuk cintanya. Wajar saja jika karin meminta bantuannya pasti rian tidak bisa menjawab.
"semangat ya sayang" "kamu pasti bisa sayang" "aku sayang banget sama kamu." Hanya itu yang selalu terdengar jika karin meminta bantuan untuk skripsinya.