[caption caption="dok.pribadi. aku dan Tim (Rinta (perawat), kiki (bidan), Ceha (Kesehatan Masyarakat), Roi (Analis kesehatan), Yolla (Kesehatan Lingkungan). dengan baju loreng RINDAM JAYA"]
Tak heran jika ada virus flu, mereka semua akan terkena virusnya.. akhirnya kami memberi sedikit penyuluhan dan arahan. Agar jendela rumah dibuka, agar masuk snar matahari, lalu bilang pada keluarga agar menegur keluarga yang merokok di dalam rumah. Serta lainnya.. hari ini cukup menyenangkan, akhirnya kami berkumpul di tapal batas Indonesia-Malaysia. Disana ada banyak TNI yang berjaga. Dan sore ini kami kembali keliling dengan baju loreng melakukan survei pada warga. Semangaat :)
***
Sore ini kami melanjutkan perjuangan.. kami menyebar lagi ke RT Sebelah, dan sebelah sana, agar kami berlima dapat target yang suda kami tentukan, agar segera merekap data. Kali ini aku dan Ceha memasuki RT 04 Desa Aji Kuning, disana bangunan banyak yang panggung, ada juga yang sudah bata. Sebagian juga memiliki taman bunga yang sederhana namun indah, lalu pemandangan yang sudah sangat biasa adalah adanya dua tower (profil) tampungan air hujan disetiap samping rumah. Kami memasuki beberapa rumah, rumah lagi-lagi ditempati lebih dari 1 KK (Kepala Keluarga), kebetulan keluarga ini memang memiliki anak usia dibawah remaja dan bayi yang berusia 2 bulan, ternyata si ibu tidak berikan ASI Eksklusive pada anaknya, namun hanya 1 bulan saja memberikan ASI, lalu pakai susu formula. Alasannya ASI sudah tak keluar lagi. Anaknya memang lebih gemuk dari anak yang berusia 2 bulan lainnya. Namun lagi-lagi kami edukasi si ibu, agar tetap usahakan memberikan puting susunya pada si bayi, mungkin ASI akan keluar lagi.
[caption caption="dok.pribadi. dalam foto itu, aku.. dalam segala ke Asrian alam pulau Sebatik, Desa Aji Kuning"]
[caption caption="dok.pribadi. jelang makan siang, kami kumpul kembali di gardu perbatasan indonesia-Malaysia. bersama bapak-bapak TNI :)"]
[caption caption="dok.pribadi. sampai di gardu lintas batas milik Indonesia :)"]
Kami mendengarkan berbagai keluh kesah warga, tak terpatok pada form kuesioner yang kami bawa, kebanyakan mereka malah cerita hal yang lebih luas dari apa yang kami tanyakan. Sehingga tak heran kalau satu rumah bisa 1-2 jam waktu yang diperlukan. Kami harus melihat waktu kami yang terbatas, karena waktu akan semakin sore. Kanan-kiri kami adalah kebun coklat dan kebun sawit. Beberapa pohon coklat terlihat sudah kematangan lalu membusuk. Kami heran, kenapa buah coklatnya tidak di ambil?malah dibiarkan busuk begitu saja di atas pohon. Lalu karena penasaran, kami tanya saja kepada seorang bapak yang kebetulan lewat dengan sepeda motornya. Si ‘Pakcik berhenti karena kami minta stop sebentar (dikiranya di tahan tentara cewe kali yah, haha) “Pak kenapa ini buah coklat ndak di ambil, Pak? Sudah kematangan ni, hampir busuk” tanyaku.
[caption caption="dok.pribadi. Survei perdanaa di rumah warga perdana nih"]
[caption caption="dok.pribadi. berbaur seru dengan warga, dibawah rumah panggung"]
“Iya.. memang senagaja itu.. karena buah coklatnya ndak bagus. Ndak enak buahnya..” ujar si Pakcik.