Rabu, 17 Juni 2015
Pagi ini bukan pagi biasanya. Biasanya bangun setelah tidur nyenyak di dalam kamar rumah, di tempat tidur yang nyaman. Tadi malam tidurnya larut banget, dan bangunnya juga masih berasa lelah, hehe namanya juga jaga malam. Jadi tidur juga di tuntut ga nyenyak biar tetap siaga sama keluhan pasien di malam hari. Hari ini juga ada rapat ruangan setelah overan sama yang jaga pagi. Alhasil, pulang jaga malam akan lebih siang dari biasanya. Biasanya jam 10-an baru selesai rapat.
Grup Whatsapp Sedekah Rombongan daerah Lampung ramai. Biasa, pembicaraan tentang pasien dan organisasi yang baru aku ikuti, bahagia banget bisa gabung disana. Hari ini ternyata Mas Akhid salah satu kurir SR akan mengantarkan pasien dampingannya juga, dari Kalianda (Lampung Selatan) menuju Bandarlampung tempat kontrol pasien ke RSUD Dr.Hi.Abdoel Moeloek Provinsi Lampung. Hari ini rencana kontrol ke poli anak. Dan Mas Akhid minta dampingan juga. Jadilah setelah selesai rapat ruangan aku langsung cuss ke ruang pendaftaran BPJS, lalu kemudian ke Poli anak bersama mas Akhid, pasien dan Teh Widhi yang ikut mendampingi kami. Kebetulan beliau juga ke Bandarlampung untuk urusan Sumpah dokter yang akan dilaksanakan.
Dokter Elvi Spesialis anak, sedang memeriksa pasien kami
Pasien kami dengan Hydrocephalus dan TB Paru on terapi. Dari CT Scan dan riwayat sakitnya, pasien kami ini TB nya harus diobati mulai dari awal lagi, karena obatnya putus sambung, gak runut seperti obat TB enam bulan yang wajib diminum tanpa terputus. Itu kata dr. Elvi, Sp.A yang jaga poli pagi itu. Dokter Elvi tadi juga baru ketemu aku, makan bareng di ruangan hehe(belum bulan ramadhan ya), ternyata dia juga jaga di poli hari ini : ) Berhubung ada Teh Widhi juga, jadi klop deh mereka sama-sama dokter dan Teh Widhi ikut menjelaskan jalan penyakit pasien kami satu ini. “Jadi nanti setelah batuknya adek sudah membaik dan sembuh, ibu kontrol lagi ke poli spesialis bedah syaraf, untuk konsultasi dan akan dilakukan operasi VP Shunt ya bu.. ini saya buatkan surat rujukan balik, kalau obat TBC nya habis, bisa di lanjutkan ke puskesmas terdekat...” ungkap dr. Elvi yang baru mendapat gelar Doktor ini. VP Shunt adalah selang modifikiasi yang dibuat dengan pembedahan, dan selang itu fungsinya mengalirkan air berlebih di otak dan menyalurkan air tersebut ke saluran pencernaan supaya dibuang dalam bentuk cairan ekskresi (pembuangan). Dokter Elvi juga menjelaskan, kalau tipe hydrocephalus pasien kami bukan tipe yang berkepala besar, tapi tipe mikro yang kepala tidak menjadi besar, namun jika kelebihan cairan, akan menekan otak dan mengganggu sistemnya.
Pasien kami sudah di konsultasikan. Karena beliau pake jaminan Jamkesta, jadilah banyak yang harus di fotocopy. Di sela-sela itu kami bertiga mengobrol banyak mengenai rencana hari ini. Mas akhid bertanggungjawab memastikan pasien kami pulang ke rumahnya lagi dengan selamat, kemudian kami membicarakan acara SR ke Panti Asuhan. Akan ada pemberian sedikit bantuan dari sedekah rombongan. Aku di tawarkan jika ingin ikut belanja, tapi dengan perlahan aku menolak ajakan teh widhi.. “Maaf banget teh.. aku ngantuk banget abis jaga malem, hehe...”, “Yauda kalo gitu aku sama Mas Akhid aja yang cari sembakonya yah, tapi aku mau kerumah sodara dulu..” ucap Teh Widhi. Yak, akhirnya aku pulang dari poli sekitar jelang pukul 1 siang. Huwalaaa. Sampai rumah segera salin mandi dan tidur senyenyak mungkin, pasang alarm pukul 3 sore kurang 15 menit.
Sekitar pukul 4 sore lebih, kami sampai di Panti Asuhan Minhajul Karomah. Berada di depan Universitas Saburai Bandarlampung. kami surprise banget, kami langsung di sambut dengan wajah keci unyu-unyu dengan seragam yang sama, yang perempuan pakai seragam batik corak kemerahan dan jilbab biru muda, yang lelaki pakai baju yang sama tapi pakai kopiah putih. mereka mendaatangi kami dan menyalami kami. ih terharu banget baru di awal doang, hihi.
Ah seneng deh, ternyata pemilik dan pengurus panti bukanlah orang tua-tua biasanya, beliau termasuk masih cukup muda sudah memiliki panti asuhan. “Jadi saya ini dulunya juga anak Panti, sekarang makanya saya ingin punya panti asuhan, walaupun masih apa adanya. Panti ini pun rumahnya masih mengontrak, 10 juta pertahun... terimakasih atas bantuan dari Sedekah Rombongan, semoga bisa berkesinambungan.. aamiin..” ucap pemilik panti. Di panti asuhan ini seluruh anak memang tak memiliki ayah dan ibu. Ada yang diantar dari Cirebon juga. Paling tua anak panti disini akan naik ke kelas 1 SMA dan paling muda berusia 3 tahun.
Kami disuruh mencatat semua nama yang akana didoakan. Waah senangnyaa langsung didoakan para anak panti. : ) Setelah doa, kami menikmati sop buah pak Ewok bersama.
Setelah penyerahan sembako dan lain sebagainya, kami diminta pemilik panti untuk berjejeran, supaya anak panti bisa menyalami kami. anak panti itu baris lagi, kemudian menyalami kami sambil bilang.. “Makasih ya, Kak!” lalu mengurai senyum lebar tanda mereka bahagia. Alhamdulillah.
Aku pribadi baru pertama kali merasakan ‘rasa’ ini. Berkali-kali aku bilang ke Teh Widhi.. hari ini keren banget, baru kali ini aku ngerasain rasa yang luarbiasa bahagia gini. Ternyata bahagia itu sederhana, ketemu mereka senyum, menyalami kita dengan santun dan ikhlas buahnya manis dan seger loh : )
“Alhamdulillah, ini nih manisnya di SR (Sedekah Rombongan). Pait-paitnya di belakang, nanti kita rasain juga.. tapi banyak manisnya.. hahaha” Ucap Mas Akhid lantang sambil ngakak =_=
Alhamdulillah. Hari ini keren banget, mungkin kalo bukan di SR, belum tentu aku bisa merasakan nikmat dan supernya berbagi. Ungkapan ‘Kami Hanya Kurir’ di SR, menjadikan kami tak angkuh, karena ya hanya kurir, penyampai. Lagi pula dana keseluruhan adalah titipan, titipan langit. Dana sedekah dari semua orang yang percaya bahwa uang sedekahnya akan diberikan tepat sasaran dan penuh selidik namun tak berbelit. Ohya guys, kalau mau tau banyak tentang SR, Mari cek websitenya disini yah: www.sedekahrombongan.com
Jika mau beramal juga boleh, ada rekeningnya disana. Di website itu juga terdokumentasi berbagai hal tentang uang kamu yang gak sia-sia, semua tersalurkan. Website tersebut tanpa bermaksud riya, sungguh. hanya sebagai bukti kalau para kurir berhasil menyampaikan amanat, dan SR gak main main tentang misi... “Cari Muka di Hadapan Allah”.
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dejat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri,” (Q.S An-Nisa:36).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H