Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Perawat - A Nurse

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Rombongan ‘Rasa’ Anak Panti Asuhan

21 Juni 2015   10:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:42 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

Rabu, 17 Juni 2015

 

            Pagi ini bukan pagi biasanya. Biasanya bangun setelah tidur nyenyak di dalam kamar rumah, di tempat tidur yang nyaman. Tadi malam tidurnya larut banget, dan bangunnya juga masih berasa lelah, hehe namanya juga jaga malam. Jadi tidur juga di tuntut ga nyenyak biar tetap siaga sama keluhan pasien di malam hari. Hari ini juga ada rapat ruangan setelah overan sama yang jaga pagi. Alhasil, pulang jaga malam akan lebih siang dari biasanya. Biasanya jam 10-an baru selesai rapat.

            Grup Whatsapp Sedekah Rombongan daerah Lampung ramai. Biasa, pembicaraan tentang pasien dan organisasi yang baru aku ikuti, bahagia banget bisa gabung disana. Hari ini ternyata Mas Akhid salah satu kurir SR akan mengantarkan pasien dampingannya juga, dari Kalianda (Lampung Selatan) menuju Bandarlampung tempat kontrol pasien ke RSUD Dr.Hi.Abdoel Moeloek Provinsi Lampung. Hari ini rencana kontrol ke poli anak. Dan Mas Akhid minta dampingan juga. Jadilah setelah selesai rapat ruangan aku langsung cuss ke ruang pendaftaran BPJS, lalu kemudian ke Poli anak bersama mas Akhid, pasien dan Teh Widhi yang ikut mendampingi kami. Kebetulan beliau juga ke Bandarlampung untuk urusan Sumpah dokter yang akan dilaksanakan.

Dokter Elvi Spesialis anak, sedang memeriksa pasien kami

            Pasien kami dengan Hydrocephalus dan TB Paru on terapi. Dari CT Scan dan riwayat sakitnya, pasien kami ini TB nya harus diobati mulai dari awal lagi, karena obatnya putus sambung, gak runut seperti obat TB enam bulan yang wajib diminum tanpa terputus. Itu kata dr. Elvi, Sp.A yang jaga poli pagi itu. Dokter Elvi tadi juga baru ketemu aku, makan bareng di ruangan hehe(belum bulan ramadhan ya), ternyata dia juga jaga di poli hari ini : ) Berhubung ada Teh Widhi juga, jadi klop deh mereka sama-sama dokter dan Teh Widhi ikut menjelaskan jalan penyakit pasien kami satu ini. “Jadi nanti setelah batuknya adek sudah membaik dan sembuh, ibu kontrol lagi ke poli spesialis bedah syaraf, untuk konsultasi dan akan dilakukan operasi VP Shunt ya bu.. ini saya buatkan surat rujukan balik, kalau obat TBC nya habis, bisa di lanjutkan ke puskesmas terdekat...” ungkap dr. Elvi yang baru mendapat gelar Doktor ini. VP Shunt adalah selang modifikiasi yang dibuat dengan pembedahan, dan selang itu fungsinya mengalirkan air berlebih di otak dan menyalurkan air tersebut ke saluran pencernaan supaya dibuang dalam bentuk cairan ekskresi (pembuangan). Dokter Elvi juga menjelaskan, kalau tipe hydrocephalus pasien kami bukan tipe yang berkepala besar, tapi tipe mikro yang kepala tidak menjadi besar, namun jika kelebihan cairan, akan menekan otak dan mengganggu sistemnya.

Menunggu antrean. dari kanan ke kiri.. Teh Widhi, aku, ibu pasien, dan mas Akhid

            Pasien kami sudah di konsultasikan. Karena beliau pake jaminan Jamkesta, jadilah banyak yang harus di fotocopy. Di sela-sela itu kami bertiga mengobrol banyak mengenai rencana hari ini. Mas akhid bertanggungjawab memastikan pasien kami pulang ke rumahnya lagi dengan selamat, kemudian kami membicarakan acara SR ke Panti Asuhan. Akan ada pemberian sedikit bantuan dari sedekah rombongan. Aku di tawarkan jika ingin ikut belanja, tapi dengan perlahan aku menolak ajakan teh widhi.. “Maaf banget teh.. aku ngantuk banget abis jaga malem, hehe...”, “Yauda kalo gitu aku sama Mas Akhid aja yang cari sembakonya yah, tapi aku mau kerumah sodara dulu..” ucap Teh Widhi. Yak, akhirnya aku pulang dari poli sekitar jelang pukul 1 siang. Huwalaaa. Sampai rumah segera salin mandi dan tidur senyenyak mungkin, pasang alarm pukul 3 sore kurang 15 menit.

            Pukul setengah 4 akhirnya, haah maaf agak ngaret, karena daku kumpulkan nyawa setelah tidur dulu, siap-siap ini itu hehe. Setelah sholat ashar kami berangkat dengan mobil yang sudah berisi sembako, Mas Akhid tentu supirnya hehe. Kami bergegas ke rute pertama yaitu Sop Buah Pak Ewok. Tempat makan itu pemiliknya adalah dua orang yang juga kurir sedekah rombongan, Kang Arif dan Kang Deri. Ada puluhan sop buah yang sudah di dalam gelas cantik khusus untuk para adik di panti asuhan yang akan kami datangi. Semoga berkah, Sop Buah Pak Ewok! Niatnya hanya minta di doakan sama anak-anak panti agar usahanya lancar terus dan adik yang akan dilahirkan dari istri Kang Arif sehat sentosa. Aamiin.

 

Sampai di Panti Asuhan Minhajul Karomah

            Sekitar pukul 4 sore lebih, kami sampai di Panti Asuhan Minhajul Karomah. Berada di depan Universitas Saburai Bandarlampung. kami surprise banget, kami langsung di sambut dengan wajah keci unyu-unyu dengan seragam yang sama, yang perempuan pakai seragam batik corak kemerahan dan jilbab biru muda, yang lelaki pakai baju yang sama tapi pakai kopiah putih. mereka mendaatangi kami dan menyalami kami. ih terharu banget baru di awal doang, hihi.

            Anak laki-laki di Panti ini langsung membantu kami membawakan barang-barang dari belakang mobil. Membawanya dengan wajah bahagia dan senyum lebar. Sebelumnya kami berfoto bersama dahulu, kemudian kami duduk melingkar bersama adik-adik panti dan bapak ibu pengurus panti.

lelaki berbaju biru adalah Mas Aris, pemilik Panti Asuhan ini

 

Ah seneng deh, ternyata pemilik dan pengurus panti bukanlah orang tua-tua biasanya, beliau termasuk masih cukup muda sudah memiliki panti asuhan. “Jadi saya ini dulunya juga anak Panti, sekarang makanya saya ingin punya panti asuhan, walaupun masih apa adanya. Panti ini pun rumahnya masih mengontrak, 10 juta pertahun... terimakasih atas bantuan dari Sedekah Rombongan, semoga bisa berkesinambungan.. aamiin..” ucap pemilik panti. Di panti asuhan ini seluruh anak memang tak memiliki ayah dan ibu. Ada yang diantar dari Cirebon juga. Paling tua anak panti disini akan naik ke kelas 1 SMA dan paling muda berusia 3 tahun.

teh Widhi menuliskan doa doa dan nama nama orang yang ingin di doakan

            Kami disuruh mencatat semua nama yang akana didoakan. Waah senangnyaa langsung didoakan para anak panti. : ) Setelah doa, kami menikmati sop buah pak Ewok bersama.

selain dari Sedekah Rombongan, disponsori juga oleh Sop Buah Bang Ewok loh :)

Karena waktu itu belum masuk bulan ramadhan jadi kami segera menikmati sop buah itu bersama-sama. Anak pantinya lucu-lucu bangeet. Gak nakal, nurut. Sampai kami mengajak mereka untuk foto selfie, mereka mau banget, antusias hehe. Sampai ga kontrol mukanya, ketawa lepas :D

Serbuuuu. haha groovie bahagia :)

            Setelah penyerahan sembako dan lain sebagainya, kami diminta pemilik panti untuk berjejeran, supaya anak panti bisa menyalami kami. anak panti itu baris lagi, kemudian menyalami kami sambil bilang.. “Makasih ya, Kak!” lalu mengurai senyum lebar tanda mereka bahagia. Alhamdulillah.

            Aku pribadi baru pertama kali merasakan ‘rasa’ ini. Berkali-kali aku bilang ke Teh Widhi.. hari ini keren banget, baru kali ini aku ngerasain rasa yang luarbiasa bahagia gini. Ternyata bahagia itu sederhana, ketemu mereka senyum, menyalami kita dengan santun dan ikhlas buahnya manis dan seger loh : )

            “Alhamdulillah, ini nih manisnya di SR (Sedekah Rombongan). Pait-paitnya di belakang, nanti kita rasain juga.. tapi banyak manisnya.. hahaha” Ucap Mas Akhid lantang sambil ngakak =_=

serunyaaa hari iniii :) semoga makin kompak. aamiin

            Alhamdulillah. Hari ini keren banget, mungkin kalo bukan di SR, belum tentu aku bisa merasakan nikmat dan supernya berbagi. Ungkapan ‘Kami Hanya Kurir’ di SR, menjadikan kami tak angkuh, karena ya hanya kurir, penyampai. Lagi pula dana keseluruhan adalah titipan, titipan langit. Dana sedekah dari semua orang yang percaya bahwa uang sedekahnya akan diberikan tepat sasaran dan penuh selidik namun tak berbelit. Ohya guys, kalau mau tau banyak tentang SR, Mari cek websitenya disini yah: www.sedekahrombongan.com

            Jika mau beramal juga boleh, ada rekeningnya disana. Di website itu juga terdokumentasi berbagai hal tentang uang kamu yang gak sia-sia, semua tersalurkan. Website tersebut tanpa bermaksud riya, sungguh. hanya sebagai bukti kalau para kurir berhasil menyampaikan amanat, dan SR gak main main tentang misi... “Cari Muka di Hadapan Allah”.

           

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dejat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri,” (Q.S An-Nisa:36).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun