Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Homo Homini Lupus Est" Penjajahan Itu Alami dan Abadi Sepanjang Masa Kebodohan

25 Januari 2021   19:41 Diperbarui: 25 Januari 2021   20:53 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara mantan jajahan tetap menjadi mangsa mantan penjajah. Mantan penjajah mengikat mantan jajahannya dengan utang, mantannya terjerat, terjebak dan terperangkap. Mantan penjajah membayar hasil bumi mantan jajahannya dengan rendah. Tetapi sebaliknya mantan jajahan membeli hasil industri teknologi dari mantan penjajahnya dengan mahal. 

Tidak ada kisah manis antara mantan. Seperti orang pacaran, dulu dan sekarang tetap terasa pahit. Tetapi bagaimanapun pahitnya tetap harus berhubungan karena kebergantungan. Kebergantungan yang tak diinginkan tetapi tetap tidak terhidarkan.

Katanya ini hubungan ekonomi. Katanya hubungan simbiosis mutualisme. Tetapi kenyataannya tidak sepenuhnya demikian. Bisa jadi ini adalah simbiosis parasitisme. Yang kuat menghisap yang lemah dan yang lemah makin layu lalu kering. Demikian seterusnya, lalu mati.

Lalu sampai kapan penjajahan itu akan berakhir?

Selamanya akan demikian. Akan abadi sepanjang masa. Sepanjang masa kebodohan bercokol.

Efek penjajahan yang terlalu lama itu begitu lekat dan berkarat. Tidak ada kemerdekaan yang sesungguhnya bagi bangsa yang bodoh. Selamanya mereka akan menjadi mangsa. Selamanya mereka akan ditindas, dipecah belah dengan isu agama. Isu suku dan masalah rasial lainnya.

Melalui teknologi informasi dan komunikasi mereka akan diobok-obok. Melalui media sosial mereka dikendalikan agar ribut mengenai masalah apa saja. Seperti tergulingnya 5 penguasa dalam "Arab Spring" semuanya diawali dari media sosial. Demikian peristiwa yang lebih parah akan terjadi di negara-negara bekas jajahan.

Jadi sampai kapan penjajahan itu akan berakhir?

Bagi negara bekas jajahan, penjajahan itu tidak akan pernah berakhir. Efek penjajahan yang terlalu lama itu sungguh berbahaya. Selamanya mereka akan dijajah. Kecuali mereka dapat melepaskan takdirnya, seperti RRC dan Korea Selatan yang sudah benar-benar merdeka secara harfiah dan alegoris.(RS/dari berbagai sumber)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun