Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Laku Sang Terhormat

13 Desember 2024   20:23 Diperbarui: 13 Desember 2024   20:23 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang-orang di penjara, menjalani hukuman yang tidak semestinya. (Sumber: Amnesty International) 

Tubuh-tubuh itu melebam, menerima, kalah, ternista

Terusnya, mengering di penjara busuk peradaban negeri

Untuk cerita berlapis noda dan palsu sang terhormat

yang bahkan dalam imajinasi liar mereka, tidak tertera

Lalu...

Tubuh-tubuh itu membiru, membisu, menyesap dalam pekik tertahan

Terusnya, mengelupas di kerangkeng lusuh kejayaan negeri

Untuk dongeng berkelir hitam liur sang termulia

Yang bahkan dalam mimpi terburuk mereka, tiada kan singgah

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun