Mata-mata itu, berkisah
Ayunan kayu berkelir coklat kusam, tak rata
Mengelus kasar tengkorak muda, yang masih hijau, retak
Menyedot gambar dari ingatan yang mendadak hitam
Untuk petaka, yang mereka tak jalani
Suara-suara itu, mengalun
Derita tak terpermai, hina tak termaknai, menjelajahi jiwa dan raganya
Meremuk seluruhnya, memaksa kata yang menancap dusta
Merongong sadar, lalu dalam nanar berkata, akulah
Untuk kebusukan terkejam, yang mereka tak tempa
Akhirnya...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!