Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Selepas Agus Melibas Ibas

22 September 2017   22:19 Diperbarui: 25 September 2017   18:46 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agus melakukan pertemuan dengan Gibrand di istana. Bisa dibaca ini Agus bertindak sebagai political envoy SBY dan sekaligus bagian dari upaya SBY mematangkan Agus di dunia politik sebagai sosok yang dijagokan menjadi calon presiden Indonesia di masa yang akan datang. Sumber: nasional.kompas.com

Tetapi hitungan-hitungan politik punya algoritma sendiri. Algoritma yang memasukkan berbagai macam variabel. Meskipun pada akhirnya yang menjadi keputusan adalah suarat tertinggi yang dimiliki ketua partai. Begitulah partai di Indonesia.

Ibas tidak diberikan peran lebih. Tetapi Agus diberikan podium. Lihatlah ketika Agus menjembatani hubungan Esbeye dengan istana. Kunjungan Agus ke Istana bisa dianggap sebagai political envoy dari Demokrat terutama ketua partainya. Setidaknya, itu dipahami dari peristiwa berikutnya, yakni berkumpulnya para mantan presiden dan wakil presiden di istana dijamu oleh Jokowi.

Pertemuan bersejarah selanjutnya juga mewujud. Akhirnya, momen-momen yang ditunggu-tunggu itu terjadi. Esbeye berjabat tangan dengan Megawati. Meskipun terkesan kaku, setidaknya 'perseteruan' politik dan personal itu dapat mencair sedikit. Pesan yang mengalir positif dan menenangkan. Dalam hati mereka, siapa yang tahu.

Pastinya, Agus memiliki peran dalam dua kejadian penting bangsa ini. Belum pernah dalam sejarah ada perkumpulan para mantan presiden, wakil presiden dan presiden dalam satu ruangan dan bisa kelihatan 'akrab'. Meskipun hanya di depan kamera.

Agus memainkan politik tingkat tinggi. Dalam usianya yang masih sangat muda dan tidak bergelut dalam politik, Agus memiliki kepiawaian dengan terlebih dahulu mendekati anak Jokowi. Orang tua pasti senang jika anak-anak saling dekat dan berteman. Jika demikian, maka orang tua bisa dipastikan cair hubungannya. Setidaknya Esbeye menerima undangan Jokowi di peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-72 itu, yang dilaksanakan dengan tema Bhinneka Tunggal Ika.

Selanjutnya, Agus dipersiapkan untuk tugas-tugas yang lain. Meskipun Agus tidak memiliki posisi di partai, tetapi tampaknya tempat untuk Ibas untuk menjadi pemimpin di negeri ini, tidak akan disediakan. Memajukan Agus, dalam hitung-hitungan Esbeye, mungkin lebih masuk akal.

Agus masih sangat muda. Agus memiliki fisik yang banyak dikagumi wanita. Ini mungkin menjadi pendorong Esbeye. Karena Esbeye terkenang dengan kemengangannya dulu, yang banyak dipilih pemilih perempuan karena kegantengannya.

Agus juga terkenal dengan gayanya yang kalem dan bersuara tegas dan memiliki kharisma. Karir di militer membuat Agus tampil lebih teratur dan disiplin. Tidak kurang tutur katanya ketika berpidato pun seperti memimpin pasukan. Tetapi, ini tentunya bisa dipoles. Masih banyak waktu bagi Agus untuk memperbaiki penampilan alias public appearance-nya.

Untuk memperkuat ketajaman nalar Agus dalam isu-isu terkait publik, Esbeye menempatkan Agus sebagai direktur eksekutif di Yudhoyono Center. Semacam lembaga think thank yang bergelut dalam isu-isu ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Jabatan ini dipegang pria yang terakhir berpangkat mayor di tentara sejak Mei 2017. Diharapkan, Agus menempa diri di institute ini, sehingga memiliki pemahaman yang lebih mumpuni di bidang-bidang yang terkait dengan pemerintahan dan politik. Isu-isu yang dengan mudah 'diolah' sesuai kepentingan.

Setidaknya dapat dipahami juga kalau institute ini akan menjadi semacam think thank partai Demokrat untuk lebih memahami dinamika politik dan hal terkait lainnya di Indonesia untuk kemudian digunakan dalam menciptakan strategi pemenangan, baik suara partai maupun calon-calon pemimpin yang didukung oleh partai ini. Tentunya, termasuk Agus dan bukan Ibas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun