Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kala Anggaran Dibelokkan dari Pinjaman ke Uang Rakyat

12 April 2017   14:25 Diperbarui: 30 Juli 2017   06:23 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: baranews.co

Menjadi jelas kemudian, dengan waktu yang relatif lama dalam perencanaan dan ruang sempit ‘manuver’ untuk memainkan pembiayaan dari pinjaman, bisa jadi motivasi para perancang proyek pengadaan KTP-el itu mengubah sumber pembiayaan dari pinjaman menjadi APBN murni.

Sementara dengan APBN murni, para perancang korupsi itu yakin semuanya bisa diatur. Mereka percaya pada pendapat yang mengatakan bahwa jika “What’s in it for me”-nya jelas untuk setiap ‘aktor’, maka proyek akan mulus dan berjalan lancar.

Tetapi, sayangnya para perancang korupsi ini lupa bahwa ada pepatah yang mengatakan sebaik-baiknya menyimpan bangkai, akan kecium juga. Bau korupsinya sudah meruap. Sekarang tinggal KPK yang bekerja keras.

Upaya menelikung dengan mengubah sumber pembiayaan, ternyata hanya akal bulus memuluskan ‘pencurian’. Karena menurut mereka pinjaman itu susah ditelikung, sementara APBN murni dapat dengan mudah digasak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun