Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bila Esok Tak Tiba Untukku

28 April 2016   23:07 Diperbarui: 28 April 2016   23:24 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di jalanan ini dulu tubuhku sering dibaringkan,

Di setiap sudut dalam remang malam tak bertuan

Sembari setiap nafsu banal sang adam menyesap sariku,

Tak bersisa tubuhku diburai, hingga keringat berhenti menetes, bertukar rupiah,

Ucapmu

Biarkan burung-burung itu mematuki dagingku yang segera rapuh

Biarkan mereka menjemput tulang-tulangku, hingga sumsumku luruh

Biarkan tiap tetes darahku mengalir dari ujung-ujung paruh mungil mereka

Hingga aku tak bersisa

Bukan karena aku tidak ingin pergi dengan biasa

Tetapi aku ingin dicintai burung-burung itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun