Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bila Esok Tak Tiba Untukku

28 April 2016   23:07 Diperbarui: 28 April 2016   23:24 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biarkan daging-dagingku menyusupi tubuh mungil mereka

Tanda cintaku, tanda sayangku, yang tidak berterima di kaumku

Sebab tiada lagi yang mau mengecap nikmatku, nikmatku sudah usang

Sejak aku tidak lagi mengenal wajahmu di ramun mataku

Di kerinduan dan kesepian berujung lara tak bertepi

Bila esok waktuku tak tiba, biarkan debuku bertebaran di jalanan ini,

lirih suaramu, di sore mendung itu.

Yogyakarta, 28 April 2016
Setelah Tadi Sore Melewati Malioboro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun