Indikator-indikator yang digunakan sederhana saja. Adanya perbaikan-perbaikan yang dirasakan oleh masyarakat, tentunya sudah dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja Ahok. Sistem yang semakin baik, masyarakat mendapatkan perhatian dan menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, termasuk tata ruang yang dikembalikan ke peruntukannya.
Dengan semua fakta yang ada, kinerja Ahok ini mampu melelehkan hati hampir 800 ribuan penduduk Jakarta, dan mungkin lebih. Setidaknya, itu kalau dilihat dari KTP yang diserahkan ke Teman Ahok. Belum lagi dukungan public figure, tokoh bangsa dan penduduk Indonesia di provinsi lain. Mereka yang bukan dari Jakarta bahkan mendukung Ahok menjadi Gubernur Jakarta untuk periode kedua. Kata mereka, seandainya mereka ber-KTP Jakarta, mereka akan memilih Ahok. Mereka juga mengatakan, jika Ahok tidak diterima di Jakarta, Ahok akan diterima dengan tangan terbuka menjadi gubernurnya. Dukungan ini juga ditunjukkan melalui pembelian merchandise yang dijual Teman Ahok.
Sudah barang tentu ini berkat pekerjaan yang dilakukan dengan sepenuh hati, jujur dan ambisius mensejahterakan masyarakat Jakarta melalui pelayanan publik yang berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H