Dan, angka tersebut diprediksi akan meningkat kembali dua kali lipat di tahun 2035 dengan jumlah yang lebih besar dari usia non-produktif.Â
Berlimpahnya angkatan produktif tentu berbarengan dengan semangat baru dalam membangun bangsa dari sektor ekonomi dengan visi jangan tua sebelum kaya melalui misi keterlibatan dalam koperasi.
Dalam Katalog Analisis Profil Penduduk Indonesia (BPS, 2022), menunjukkan hasil kajian yang memperlihatkan banyaknya penduduk usia produktif memiliki pengaruh terhadap nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita yang sama besarnya.
Hal tersebut diperkuat dengan hubungan yang kuat antara penduduk usia produktif dengan PDRB di masing-masing provinsi pada tahun 2020, dengan hasil 0,54.Â
Setidaknya, melalui data tersebut menjelaskan kontribusi penduduk usia produktif terhadap perekonomian semakin signifikan dan memberikan dampak positif bagi pembangunan.
Dalam pemanfaatan hal tersebut, setidaknya membutuhkan upaya bersama dari setiap lapisan yang ada, baik pemerintah, lembaga atau dalam hal ini Koperasi, masyarakat, dan masing-masing individu.Â
Namun, peran pemerintah tentu sangat diperlukan untuk menciptakan generasi muda Indonesia yang tidak asing dengan istilah Koperasi dan mampu memahami intisari dari semangat membangun ekonomi kerakyatan melalui Koperasi melalui cara bergotong-royong menjadi anggota Koperasi. Dibutuhkan sosialisasi yang terukur dan pasti, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H