Mohon tunggu...
Taufik Rohmatul Insan
Taufik Rohmatul Insan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembaca (walau jarang) Novel, Cerpen, Puisi dan Esai Politik, Hukum, sejarah dan Kebudayaan

Setiap Detik Adalah Kisah Kehidupan. Setiap Manusia Adalah Aktornya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Begitukah Cinta

28 April 2021   11:13 Diperbarui: 28 April 2021   11:16 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak, sajak-sajak gubahan Kahlil Gibran

menjadi lentera pada kehampaan harap

Kau gemar kencang-kendurkan pita suara

melangitkan kehampaan sunyimu

di tampar ajimat yang dilantunkan

Pada titik kejumudan

aku hanya bertanya,

begitukah cinta?

Menjerumuskan jiwa pada sendu-seda

Menumpahkan janji-janji

yang hanya gerutu di kerongkongan

Melukai kulit peradaban

yang mulai tumbuh di dahimu

Sejak sajak-sajak itu mencintai kewarasanmu

Begitukah cinta yang tergambarkan?

Pemujaan hampa ini

Harus segera kita hentikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun