Sejak, sajak-sajak gubahan Kahlil Gibran
menjadi lentera pada kehampaan harap
Kau gemar kencang-kendurkan pita suara
melangitkan kehampaan sunyimu
di tampar ajimat yang dilantunkan
Pada titik kejumudan
aku hanya bertanya,
Menjerumuskan jiwa pada sendu-seda
Menumpahkan janji-janji
yang hanya gerutu di kerongkongan
Melukai kulit peradaban
yang mulai tumbuh di dahimu
Sejak sajak-sajak itu mencintai kewarasanmu
Begitukah cinta yang tergambarkan?
Pemujaan hampa ini
Harus segera kita hentikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H