Sampai di ujung Bali, saya dan adek ketiduran sepanjang perjalanan, itupun enggak akan terbangun kalo enggak dibangunin sama driver pas udah tiba di Jalan Kartika Plaza, Kuta, menuju hotel yang udah kita booking. Tepat di jam 1 malam, dan tepar banget. Resepsionis yang jaga hotel melati itu pun masih tidur saat kita datang.
Besoknya kita memang sengaja berangkat enggak pagi-pagi amat. Biar tidur pulas charge tenaga. Kita sewa motor yang difasilitasi hotel biayanya Rp. 75.000,-/hari, di hari pertama kita menuju kawasan Tegalalang dan Kintamani karena satu jalur yang memudahkan kita untuk explore wisata di wilayah itu.
Tegalalang Rice Field tempatnya keren, naik turun petak-petak sawah, dan sempat belanja es kelapa muda di warung tengah-tengah persawahan.
Di Kintamani, jelas kita dihidangkan keindahan dua gunung yang bertetangga yang hanya dibatasi sama danau. Gunung Batur yang aktif dan Gunung Kintamani. Apalagi tempat kita santai di view point yang bebas banget buat mengabadikan mahakarya Tuhan YME.
Di sana kita sempat juga nyoba-nyoba temporary tattoo dari seniman-seniman jalanan. Ini perjalanan perdana adek saya ke Bali, jadi dia memang kadar antusiasnya gila-gilaan dibandingkan saya.
Eh, emang beneran bersih dan asri, Guys. Sumpah! Orang-orangnya ramah-ramah, anjing yang berkeliaran juga lucu. Disana kita sempat kehujanan dan berteduh disalah satu rumah panggung dengan sisi yang terbuka tapi enggak lama.
HARI KEDUA DI BALI