Mohon tunggu...
Ririn Oktarini
Ririn Oktarini Mohon Tunggu... Konsultan - Social Worker - Consultan Empowerment

a part time traveler who enjoy movie and book; sometimes wasting time with IG @rinoktarini and tweety @rinoktarinii

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

[Diary Traveler] Jalan-jalan ke Malang-Bali

31 Oktober 2019   19:41 Diperbarui: 31 Oktober 2019   19:52 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai di ujung Bali, saya dan adek ketiduran sepanjang perjalanan, itupun enggak akan terbangun kalo enggak dibangunin sama driver pas udah tiba di Jalan Kartika Plaza, Kuta, menuju hotel yang udah kita booking. Tepat di jam 1 malam, dan tepar banget. Resepsionis yang jaga hotel melati itu pun masih tidur saat kita datang.

Besoknya kita memang sengaja berangkat enggak pagi-pagi amat. Biar tidur pulas charge tenaga. Kita sewa motor yang difasilitasi hotel biayanya Rp. 75.000,-/hari, di hari pertama kita menuju kawasan Tegalalang dan Kintamani karena satu jalur yang memudahkan kita untuk explore wisata di wilayah itu.

Tegalalang Rice Field tempatnya keren, naik turun petak-petak sawah, dan sempat belanja es kelapa muda di warung tengah-tengah persawahan.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Disarankan kalau memang mau menjelajahi Tegalalang, mesti siap bekal air minum sama tenaga ya, karena lumayan capek juga loh.

Di Kintamani, jelas kita dihidangkan keindahan dua gunung yang bertetangga yang hanya dibatasi sama danau. Gunung Batur yang aktif dan Gunung Kintamani. Apalagi tempat kita santai di view point yang bebas banget buat mengabadikan mahakarya Tuhan YME.

Di sana kita sempat juga nyoba-nyoba temporary tattoo dari seniman-seniman jalanan. Ini perjalanan perdana adek saya ke Bali, jadi dia memang kadar antusiasnya gila-gilaan dibandingkan saya.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Siang menjelang sore, setelah makan siang di salah satu rumah makan padang yang menjadi sasaran kita buat dapetin makanan halal, kita berkunjung ke desa yang merupakan desa terbersih di Dunia. Desa Penglipuran. Biaya masuk sekitar Rp. 15.000/orang.

Eh, emang beneran bersih dan asri, Guys. Sumpah! Orang-orangnya ramah-ramah, anjing yang berkeliaran juga lucu. Disana kita sempat kehujanan dan berteduh disalah satu rumah panggung dengan sisi yang terbuka tapi enggak lama.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Setelah hujan reda, kita meluncur ke Danau Bedugul Beratan setelah itu menuju ke Tanah Lot hanya untuk mengejar sunset. Dikarenakan saya yang keseringan ke lokasi ini setiap kali ke Bali, jadi agak kurang antusias, tapi demi jadi guide yang baik buat adek, saya ngikut aja sambil menikmati stroberi yang sempat kita beli di jalan masuk tempat wisata ini. 

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Walaupun agak disayangkan matahari terbenam enggak terlalu jelas dikarenakan sempat hujan lebat, apalagi saat itu anginnya kenceng banget.

HARI KEDUA DI BALI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun