Dan ketika tiba di halaman parkir, rasanya mau jerit kesenangan. Udah gak mikirin kabar pantat, dengan semangat markir motor rapi, menuju pos kasir. Biayanya hanya Rp.10.000/orang loh, plus Rp. 5.000 buat biaya jaga motor. Pas kita datang keadaannya sepi banget, ada dua orang bule aja yang lagi turun ke rumah pohon, selain yang jaga warung makan.
Sekitar jam 12 kita meluncur menuju Bukit Teletubbies. Disebut begitu karena katanya mirip sama perbukitan di acara TV Teletubbies. Jaraknya dari Atuh sekitar 15 menit, kita sempat tersasar (ditipu GPS) sampai ketemu juga lokasinya karena nanya sama warga sekitar. Bukit Teletubbies ini gundukan-gundukan tanah menghijau yang merupakan kebun warga. Gundukannya banyak dan memberi panorama hijau yang menarik. Unik banget.Â
Setelah kita tanya sama sopir ternyata taksi online dianggap 'ancaman' bagi taksi konvensional, takutnya dianggapkan maling rejeki taksi-taksi yang udah ngetem di Pelabuhan. Jadi kalau nganterin penumpang masih maklum, cuma kalau sengaja jemput masuk ke dalam sebenarnya masih bisa juga, tapi untuk menghindari konflik kebanyakan sopir taksi online memilih untuk nangkring di jalan raya.
Setiba di Swandewi, ngambil pakaian, kita tidur sampai puas sampe bangun karena kelaparan.
NOOK
Jadi, selain kekeuh ke Bali niatnya buat jelajah Nusa Penida, kita juga yang hobinya kopi sama makan, udah mengincar Nook Cafe yang letaknya di jalan Umalas, Seminyak. Ulasannya banyak yang bilang enak, terlebih karena cafe ini punya view yang cantik dan enak sambil makan lihat sawah hijau membentang. Dari Hotel ke Nook kurang lebih sekitar 20 menitan, kalau enggak macet, karena waktu kesana lagi macet-macetnya. Setiba disana, yang dipikiran saya "Gila! Banyak spot ini buat foto-foto." Hehe.